Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Turki Menyerang Kurdi di Suriah?

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Turki memulai serangan lintas-perbatasan yang telah lama direncanakan pada Rabu terhadap Pasukan Demokratik Suriah, sebuah milisi yang dipimpin Kurdi, di Suriah timur laut.

Pertikaian antara Turki dan Kurdi berakar pada dinamika kekuatan regional yang telah menciptakan kepentingan yang saling bertentangan. Yang semakin memperumit gambaran ini adalah Amerika Serikat sebagai sekutu dari Turki dan SDF.

Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki mengatakan tujuan serangan itu untuk menghancurkan "koridor teror". Dia mengatakan pasukan Kurdi berusaha membangun kekuatan di perbatasan selatan Turki.

Untuk memahami konflik saat ini, perlu mengetahui latar belakang perselisihan antara Turki dan Kurdi, dan bagaimana Amerika Serikat terlibat.

Asap mengepul dari kota perbatasan Suriah Ras al-Ain seperti yang terlihat dari kota Turki Ceylanpinar di provinsi Sanliurfa, Turki, 9 Oktober 2019. [REUTERS / Stringer]

Siapa etnis Kurdi?

Suku Kurdi adalah kelompok etnis terbesar keempat di Timur Tengah. Terlepas dari jumlah mereka, mereka adalah orang-orang tanpa kewarganegaraan dan sering terpinggirkan. Tanah kelahirannya membentang di Turki, Irak, Suriah, Iran, dan Armenia.

Dikutip dari New York Times, 10 Oktober 2019, setelah Perang Dunia I dan jatuhnya Kekaisaran Ottoman, banyak orang Kurdi ingin membangun negara Kurdi merdeka, dan janji dibuat dalam perjanjian awal untuk pembentukan Kurdistan. Tetapi ketika wilayah itu akhirnya dibelah, negara Kurdi tidak pernah terealisasi.

Pada tahun-tahun sejak itu, banyak upaya untuk membangun negara Kurdi, dan sebagian besar telah dibatalkan.

Hubungan Turki dan Kurdi

Hubungan antara bangsa Turki dan Kurdi telah terjalin lama.

Turki melihat meningkatnya kekuatan pasukan Kurdi di sepanjang perbatasan selatannya sebagai ancaman, dan Erdogan telah bertahun-tahun membuat pengumuman rencana intervensi militer di daerah kantong utara Suriah.

Tetapi pada kenyataannya, akar dari perselisihan itu meluas jauh ke belakang, dan mereka secara intrinsik terkait dengan konflik domestik di Turki.

Turki telah berkonflik dengan Partai Pekerja Kurdistan, yang dikenal sebagai PKK, sejak meluncurkan gerakan separatis dengan kekerasan di Turki pada awal 1980-an. Baik Turki dan Amerika Serikat memasukkan PKK sebuah organisasi teroris.

Di seberang perbatasan di Suriah, milisi cabang bernama Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, telah aktif sejak 2004. Milisi, yang dikenal sebagai YPG, telah lama berupaya membentuk negara otonom bagi Kurdi.

Milisi di perbatasan keamanan baru di bawah komando Syrian Democratic Forces (SDF) menari selama prosesi kelulusan di Hasaka, timur laut Suriah, 2 januari 2019.[REUTERS]

YPG dan milisi perempuan Kurdi yang terkait telah mendapat tepuk tangan dari beberapa pihak di Barat karena sikap anti-Islamis mereka. Milisi ini telah menarik sejumlah sukarelawan Amerika dan Eropa untuk bertarung di barisannya selama pertempuran melawan ISIS.

Tetapi anggota milisi memiliki ikatan yang dalam dengan PKK, kelompok Kurdi yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris, meskipun para pemimpinnya mengecilkan kaitan milisi dengan PKK.

Di awal perang sipil Suriah, milisi berhasil membangun daerah kantong damai, mereka menyebutnya Rojava, di utara Suriah.

Para anggota milisi akhirnya bergabung dengan kelompok-kelompok regional lainnya dan tumbuh menjadi .DF, yang berperan dalam merebut wilayah Suriah yang luas dari ISIS, dan mengusir ISIS dari wilayah terakhirnya di Suriah awal tahun ini.

Seiring SDF merebut kembali kendali atas kota-kota di Suriah timur laut dari ISIS, kekuatan Kurdi tumbuh. Dan Erdogan semakin menyuarakan keprihatinan.

Kenapa Amerika Serikat terlibat dalam konflik?

Operasi Turki melawan Kurdi di Suriah telah membuat Washington terjebak di antara dua sekutu.

Pengumuman Presiden Trump minggu ini bahwa ia akan menarik pasukan dari negara itu secara efektif membuka peluang serbuan Turki. Erdogan telah lama menganjurkan penarikan Amerika dari Suriah dan telah mendesak Trump untuk menarik dukungannya dari SDF, dalam panggilan telepon akhir pekan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amerika Serikat dan Turki, yang merupakan sekutu NATO, telah lama menjadi sekutu dekat.

Namun Kurdi dan Amerika Serikat juga memiliki sejarah kerja sama yang panjang.

Koalisi yang dipimpin Amerika mulai bekerja dengan SDF pada 2015, mengatakan kelompok yang dipimpin Kurdi adalah yang paling mampu mendorong kembali militan ISIS yang telah merebut petak besar wilayah di Irak dan Suriah. Ini memang terbukti benar.

Trump lebih lanjut memperkeruh posisi Amerika Serikat ketika, setelah pertama kali menyuarakan dukungan untuk rencana Erdogan, mengeluarkan pernyataan yang dikecam SDF dan rekan politiknya di Amerika.

"Kami mungkin sedang dalam proses meninggalkan Suriah, tetapi kami tidak meninggalkan Kurdi sama sekali, yang mana orang-orang Kurdi sangat istimewa dan pejuang yang hebat," tulis Trump di Twittter. Dalam pesan berikutnya ia mengatakan bahwa Amerika Serikat membantu Kurdi secara finansial dan memperingatkan Turki terhadap kekuatan yang tidak perlu.

ISIS berpotensi bangkit setelah serangan Turki

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

4 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

7 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

9 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

11 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

12 hari lalu

Asap mengepul yang di duga setelah serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024. REUTERS/Firas Makdesi
Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

12 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah