Whistleblower Kedua Muncul, Posisi Donald Trump Semakin Terancam

Senin, 7 Oktober 2019 21:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnel. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum whistleblower pertama yang mengadukan Donald Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan, mengatakan dirinya juga mendampingi whistleblower kedua.

Pengacara Mark Zaid mengkonfirmasi bahwa ia dan pengacara lain di timnya sekarang mewakili orang kedua, yang menurut pengacara bekerja di komunitas intelijen. Mark mengatakan kliennya ini memiliki pengetahuan sumber pertama yang mendukung klaim yang dibuat oleh whistleblower pertama, dan telah berbicara dengan inspektur jenderal komunitas intelijen.

Dikutip dari CNN, 7 Oktober 2019, Zaid mengatakan whistleblower kedua belum mengajukan aduan mereka sendiri dan menurutnya tidak perlu, karena siapapun yang berbicara kepada pengawas dianggap telah membuat pengungkapan yang dilindungi, dan merupakan whistleblower yang dilindungi secara hukum.

Rekan penasihat hukum Mark Zaid, pengacara Andrew Bakaj, mengatakan mereka mewakili banyak pejabat tetapi tidak akan menyebutkan secara spesifik apakah tim tersebut mewakili lebih dari dua yang sudah diumumkan. Bakaj juga mengatakan saat ini hanya ada satu pengaduan yang diajukan ke inspektur jenderal dan itu termasuk informasi dari kedua orang tersebut.

Transkrip percakapan telepon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: reuters.com

Advertising
Advertising

Seorang pejabat intelijen kedua yang khawatir dengan transaksi Presiden Trump dengan Ukraina sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan pengaduan resmi tentang whistleblower dan bersaksi di hadapan Kongres, menurut dua orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Pengungkapan Mark Zaid atas whistleblower kedua pertama kali dilaporkan ABC.

The New York Times melaporkan pada hari Jumat bahwa seorang pejabat intelijen yang memiliki lebih banyak pengetahuan langsung tentang transaksi Trump dengan Ukraina dibanding whistleblower pertama, sedang mempertimbangkan apakah akan maju untuk membuat aduan resmi. Whistleblower kedua adalah di antara mereka yang diwawancarai oleh inspektur jenderal komunitas intelijen untuk menguatkan dugaan dari pertama whistleblower, salah satu orang yang diberitahu tentang masalah tersebut.

Sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham menanggapi perkembangan itu pada hari Minggu malam, dengan mengatakan bahwa tidak masalah berapa banyak orang yang memutuskan untuk menyebut diri mereka sebagai whistleblower tentang panggilan telepon yang sama. Menurutnya, panggilan yang sudah diumumkan oleh Presiden Trump tidak mengubah fakta bahwa dia tidak melakukan kesalahan.

Konfirmasi dari whistleblower kedua datang ketika DPR Demokrat melakukan penyelidikan pemakzulan =yang berfokus pada panggilan telepon Donald Trump pada 25 Juli dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dengan melayangkan subpoena ke Gedung Putih dan meminta dokumen kepada Wakil Presiden Mike Pence.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

8 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

19 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

26 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

28 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

31 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

31 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

43 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.

Baca Selengkapnya