Pengadilan Hong Kong Tolak Gugatan Mencabut Larangan Masker

Minggu, 6 Oktober 2019 17:30 WIB

Para pengunjuk rasa yang mengenakan topeng telah berkumpul lagi untuk unjuk rasa anti-pemerintah terbaru.[Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Hong Kong menolak gugatan politisi dan aktivis pro demokrasi agar membatalkan larangan penutup wajah, masker, dan topeng.

Larangan itu diajukan oleh Kepala Eksekutif Carrie Lam yang di bawah undang-undang status darurat pada hari Jumat, tetapi sejauh ini tidak banyak berpengaruh.

Aktivis, banyak yang mengenakan topeng, turun ke jalan dalam jumlah ribuan setelah pengumuman. Pihak berwenang menutup seluruh jaringan kereta bawah tanah setelah stasiun-stasiun menjadi sasaran ketika para pengunjuk rasa membakar, menyerang bisnis-bisnis milik Cina daratan dan bentrok dengan polisi.

Dikutip dari Sky News, 6 Oktober 2019, tantangan hukum terhadap penggunaan undang-undang larangan penutup wajah pemerintah, yang mengatakan penutup wajah adalah ilegal jika dikenakan saat demonstrasi ilegal, diajukan oleh sekelompok politisi pro-demokrasi.

Kini gugatan telah ditolak oleh pengadilan, dengan alasan keputusan diumumkan pada hari Selasa.

Advertising
Advertising

Pada Ahad, pengunjuk rasa yang berkumpul di Causeway Bay kembali menentang keputusan tersebut, sambil mengenakan topeng saat mereka bersiap untuk berunjuk rasa.

"Pemerintah semakin putus asa. Mereka akan melakukan apa saja untuk menghancurkan oposisi," kata politisi oposisi pro demokrasi Claudia Mo, yang duduk di Dewan Legislatif. "Mereka sekarang memperkenalkan apa yang saya lihat sebagai senjata pemusnah massal. Mereka hanya ingin membungkam Hong Kong. Dengan undang-undang khusus ini, mereka dapat melakukan apa saja."

"Mereka praktis bisa melarang siapa saja, apa saja, di mana saja di Hong Kong. Kekuatan sweeping tidak terbatas."

Warga Hong Kong menolak larangan memakai penutup wajah yang diberlakukan pemerintah di bawah undang-undang darurat.[Winson Wong/South China Morning Post]

Gugatan para politisi untuk menunda pemberlakuan undang-undang darurat telah ditolak, tetapi mereka masih akan membawa undang-undang ini untuk Judicial Review, yang akan disidangkan akhir bulan ini.

Putusan oleh Hakim Godfrey Lam Wan-ho pada hari Minggu terjadi setelah pengacara untuk 24 politisi oposisi dan pemerintah datang ke Pengadilan Tinggi atas undang-undang darurat.

Pada hari Jumat, pemimpin Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor meminta Undang-Undang Peraturan Darurat kolonial untuk memberlakukan larangan masker wajah di semua demonstrasi, terlepas dari apakah peristiwa itu sah atau tidak.

Menurut South China Morning Post, kelompok anggota parlemen pro demokrasi menyamakan larangan itu dengan "penindasan gaya Henry VIII".

Dipimpin oleh anggota parlemen sektor hukum, Dennis Kwok, yang ditunjuk sebagai pemohon pertama, kohort membawa Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, menteri kehakiman dan komisaris polisi ke pengadilan.

Kwok menyamakan Lam dengan Henry VIII, raja Inggris yang terkenal karena memadamkan perbedaan pendapat dengan tuduhan makar.

Mereka mengajukan tantangan yudisial pada hari Sabtu, bersama dengan gugatan untuk sementara menunda Larangan Peraturan Penutupan Wajah.

Kwok mengatakan aturan itu tidak konstitusional bagi Lam untuk membuat undang-undang tanpa melewati mereka melalui Dewan Legislatif.

Sementara pemerintah berargumen bahwa anggota parlemen pada akhirnya akan memeriksa peraturan tersebut, Kwok mengatakan itu hanya akan terjadi setelah Legco (Dewan Legislatif) kembali pada 16 Oktober. Meski begitu, ia mengatakan anggota parlemen tidak akan memiliki kekuatan untuk mencabut undang-undang.

Dia juga memperingatkan bahwa Lam dapat membuat lebih banyak undang-undang di bawah peraturan jika praktik itu tidak dihentikan.

Pada hari Jumat, Carrie Lam mengumumkan ia akan meminta peraturan tersebut, yang memberinya wewenang yang luas untuk memberlakukan larangan masker dan topeng dalam upaya untuk memadamkan protes anti-pemerintah Hong Kong selama berbulan-bulan.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

17 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

18 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

20 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

23 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

31 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

34 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

35 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.

Baca Selengkapnya