Demonstran Remaja Hong Kong Tertembak Pasca Penerapan UU Darurat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 5 Oktober 2019 09:01 WIB

Pekerja kantor anti-pemerintah mengenakan topeng menghadiri protes waktu makan siang, setelah media lokal melaporkan larangan yang diharapkan atas masker wajah di bawah hukum darurat, di Central, di Hong Kong, Cina, 4 Oktober 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Polisi Hong Kong menembak dan melukai seorang remaja lelaki pada Jumat, 4 Oktober 2019, saat terjadi kerusuhan pada demonstrasi.

Kerusuhan ini terjadi setelah Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengumumkan penerapan undang-undang darurat, yang tidak pernah digunakan selama sekitar lima puluh tahun terakhir.

“Media lokal melaporkan seorang remaja lelaki berusia 14 tahun tertembak dan dirawat di rumah sakit Hospital Authority dalam kondisi serius,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 4 Oktober 2019.

Polisi mengatakan seorang petugas di Yuen Long di New Terrirories menembakkan peluru tajam sebagai pembelaan diri karena seorang demonstran melemparkan bom molotov kepadanya dan membuatnya terkena api.

Ini merupakan insiden penembakan dengan peluru tajam kedua setelah sebelumnya seorang pengunjuk rasa berusia 18 tahun juga tertembak. Polisi mengatakan insiden pertama terjadi karena pelaku mencoba menyerang polisi menggunakan bom molotov. Kondisi korban pertama juga dalam keadaan serius dan dirawat di sebuah rumah sakit.

Advertising
Advertising

Keputusan Carrie Lam untuk menerapkan kembali UU Darurat ini menimbulkan kemarahan demonstran. Mereka turun ke jalan pada saat malam untuk mengekspresikan kemarahannya. Sejumlah demonstran terlihat menyalakan api dan melemparkan bom molotov ke arah polisi. Mereka juga membakar bendera Cina sebagai tantangan kepada otoritas di Beijing.

Sekitar seratus demonstran mengepung kantor cabang Bank of China di kawasan perbelanjaan premium di Causeway Bay. Di area pelabuhan di Kowloon, demonstran memecahkan kaca toko dari cabang perusahaan China Life.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di distrik yang bergola termasuk di Causeway Bay, Sha Tin, dan Wong Tai Sin.

Demonstrasi di Hong Kong telah terjadi sejak Juni 2019 saat demonstran menolak pengesahan legislasi ekstradisi. Legislasi itu memungkinkan otoritas Hong Kong mengekstradisi warga yang dianggap melanggar hukum ke Cina.

Meski legislasi ini telah ditarik dari pembahasan di parlemen, seperti dilansir Channel News Asia, demonstran tetap berunjuk rasa. Mereka mendesak agar pemerintah Hong Kong menerapkan sistem demokrasi sehingga warga bisa memilih pemimpinnya sendiri.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

14 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya