Mantan PM Italia Dituduh Merusak Pemilu Amerika 2016

Sabtu, 5 Oktober 2019 08:00 WIB

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, menggendong koala disela-sela acara KTT G20 di Brisbane, 15 November 2014. REUTERS/G20 Australia/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, pada Jumat, 4 Oktober 2019, mengutarakan rencananya untuk menuntut George Papadopoulos, salah satu anggota tim kampanye pemilu Amerika untuk Presiden Donald Trump. Papadopoulos bakal diperkarakan Renzi karena telah menuduhnya mencoba merusak kampanye pemilu presiden Amerika Serikat 2016.

Dalam sebuah wawancara yang dipublikasi surat kabar asal Italia, La Verita, pada Jumat pagi, Papadopoulos mengatakan dia sangat yakin mantan Perdana Menteri Renzi telah bertindak atas perintah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menyarang Presiden Trump yang maju dalam pemilu 2016 lalu.

Renzi menyangkal tuduhan Papadopoulos itu. Melalui akun Facebook, Renzi mengatakan tuduhan itu sangat menciderai reputasinya.

"Sampai ketemu di pengadilan," tulis Renzi.

PM Italia Matteo Renzi (kiri), berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela-sela pertemuan KTT Eropa-Asia, di Milan, Italia, 17 Oktober 2014. (AP/Daniel Dal Zennaro)

Advertising
Advertising

Papadopoulos sebelumnya pada Oktober 2017 mengaku bersalah karena berbohong pada FBI soal kontak orang-orang yang diklaimnya memiliki hubungan dengan sejumlah pejabat tinggi di pemerintah Rusia.

Menurut Papadopoulos, Joseph Mifsud, akademisi, telah memberi tahunya pada April 2016 kalau Rusia telah berlaku kotor pada Hillary Clinton, mantan kandidat Presiden Amerika Serikat. Papadopoulos berjumpa Mifsud pertama kali di ibu kota Roma, Italia.

Dalam wawancara dengan La Verita, Papadopoulos mengatakan CIA dan FBI telah menggunakan orang-orang seperti Mifsud untuk melakukan mata-mata padanya dan mencoba menyabotase kampanye Presiden Trump.

"Saya rasa mustahil operasi semacam itu terjadi tanpa sepengetahuan pemerintah Italia. Renzi menerima perintah dari seseorang dan dia sangat bahagia mematuhinya," kata Papadopoulos.

Kasus ini telah kembali ke permukaan setelah adanya laporan Jaksa Agung di Amerika Serikat, William Barr, mengadakan pertemuan rahasia dengan agen-agen intelijen Italia di Roma. Kasus ini mencuat sebagai bagian dari penyelidikan oleh pemerintahan Trump mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika Serikat 2016.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

21 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

23 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya