Greta Thunberg Balas Kritikan Presiden Putin

Jumat, 4 Oktober 2019 21:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengganti profil akun media sosialnya dengan kata olok-olok Presiden Amerika Serikat Donald Trump, aktivis pecinta lingkungan Greta Thunberg pada Rabu, 2 Oktober 2019, mengganti profil Twitter-nya dengan komentar Presiden Rusia, Vladimir Putin yang bernada sarkastik atau menyindir.

Dikutip dari rt.com, Presiden Putin sebelumnya menggambarkan Thunberg, 16 tahun, sebagai seorang remaja yang baik dan tulus, namun dia (Thunberg) tidak tahu kalau dunia itu komplek. Thunberg adalah aktivis yang fokus memerangi perubahan iklim asal Swedia.

Menurut Putin, segala usaha Thunberg untuk menyelamatkan lingkungan didukung. Hanya saja, pengerahan anak-anak dan remaja untuk mendorong sejumlah agenda adalah tindakan yang salah dan harus dikecam.

Kritikan Presiden Putin itu tidak menundukkan hati Thunberg, yang membalas dengan mengunggah kritikan Putin itu dalam profil Twitter-nya.

“Baik, tetapi remaja yang miskin informasi,” tulis Thunberg dalam profil Twitternya.

Advertising
Advertising

Tindakan Thunberg itu dengan jelas ditujukan untuk mengolok-olok komentar Presiden Putin. Sejumlah pengguna Twitter berpandangan profil Thunberg yang diubah mengutip kritikan Putin itu tidak secara akurat merefleksikan kalau Thunberg mudah tersinggung.

Namun pengguna Twitter lainnya sambil bercanda mengatakan Thunberg sudah kembali dengan memberikan pukulan telak pada Presiden Putin yang hilang bersembunyi.

Sebelumnya Thunberg menulis dalam profil Twitternya kritikan yang dilayangkan Presiden Trump padanya. Thunberg menyampaikan pidato di sidang umum PBB dalam pembahasan soal perubahan iklim pada akhir September 2019 lalu di New York, Amerika Serikat.

“Remaja perempuan yang bahagia mencari sebuah masa depan yang cerah dan indah,” tulis Thunberg mengacu pada komentar Presiden Trump. tindakan Thunberg itu dipuji oleh mereka yang anti-Trump.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

7 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

10 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

11 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

16 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

18 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

26 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

27 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

37 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya