Universitas di India Dilarang Bekerja Sama dengan Kampus Cina

Jumat, 4 Oktober 2019 07:01 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan PM India, Narendra Modi. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari menjelang Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu Presiden Cina Xi Jinping, keluar pemberitahuan yang melarang seluruh universitas di India untuk menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga akademik Cina.

Komisi Penjamin Universitas yang berada di bawah payung Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia pada tanggal 1 Oktober 2019 mengeluarkan pemberitahuan kepada seluruh kampus di India agar tidak melakukan kesepakatan kerja sama akademik dengan lembaga akademi Cina kecuali telah mendapat persetujuan resmi dari 2 kementerian.

"Selain izin yang lain, persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Dalam negeri dan Kementerian Luar Negeri harus diperoleh oleh seluruh lembaga akademik atau universitas sebelum menandatangani nota kesepahaman, program pertukaran pendidikan, perjanjian dan deklarasi bersama dan lainnya dengan universitas dan institusi Cina," begitu isi surat yang diedarkan Komisi Penjamin Universitas kepada wakil rektor seluruh universitas di India, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, 3 Oktober 2019.

Namun, Komisi tidak secara resmi menjelaskan alasan keluarnya larangan kerja sama dengan lembaga pendidikan Cina.

Mantan duta besar India dan pengajar senior di Institut Studi dan Analisa Pertahanan, Phunchok Stobdan percaya keluarnya larangan ini dicurigai terkait dengan hubungan kedua negara.

Advertising
Advertising

India diketahui menentang China-Pakistan Economic Corridor karena melanggar wilayah kedaulatan India. India juga tidak bergabung dengan Belt and Road Initiative yang diprakarsai Cina.

Mantan direktur Institut Studi Cina di Delhi, Alka Acharya dan Profesor di Universitas Jawaharlal Nehru menduga alasannya lebih pada universitas-universitas Cina berusaha mencari pasar di India.

Sementara sekitar 25 universitas Cina yang bekerja sama dengan Universitas Delhi saat ini tidak aktif karena ketiadaan dana dari pihak India.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

18 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

23 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya