Erdogan Pertanyakan Peta Israel di Majelis Umum PBB

Rabu, 25 September 2019 19:04 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS / CARLO ALLEGRI]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meragukan peta Israel saat berpidato di depan Majelis Umum PBB.

"Israel, yang hampir tidak ada pada tahun 1947, sampai hari ini terus merebut tanah Palestina dengan tujuan menghilangkan negara dan Kesepakatan Abad akan mendukung ambisi teritorial itu," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Jenderal PBB Majelis pada hari Selasa, dikutip dari Jerusalem Post, 25 September 2019.

Erdogan mengikuti cara berpidato PM Israel Benjamin Netanyahu, yakni tampil menggunakan grafik, foto, atau peta saat pemaparan pidato Netanyahu tentang program nuklir Iran pada 2012.

"Di mana perbatasan Negara Israel? Apakah itu perbatasan 1947, perbatasan 1967 atau ada perbatasan lain yang perlu kita ketahui? "Tanya Erdogan, menyinggung rencana Netanyahu untuk memperluas kedaulatan Israel ke permukiman Tepi Barat.

Erdogan mengangkat empat peta untuk mengilustrasikan masksudnya, dengan Palestina berwarna hijau dan Israel berwarna putih, untuk menunjukkan perubahan perbatasan Israel dari tahun 1947 sampai hari ini.

Advertising
Advertising

Erdogan juga berbicara menentang pengakuan AS atas pencaplokan Dataran Tinggi Golan Israel tahun 1981.

"Bagaimana bisa Dataran Tinggi Golan dan pemukiman Tepi Barat direbut seperti wilayah Palestina yang diduduki lainnya di depan mata dunia?" tanya Erdogan.

Erdogan juga menuduh pemerintahan Trump ingin menghancurkan kewarganegaraan Palestina dengan rencananya, yang sampai saat ini berlum dirilis, untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Apakah tujuan inisiatif untuk mempromosikan Kesepakatan Abad Ini, untuk sepenuhnya menghilangkan negara dan rakyat Palestina? Apakah Anda ingin pertumpahan darah lainnya?" tanya Erdogan. "Semua aktor dari komunitas internasional, dan khususnya PBB, harus memberikan dukungan penuh kepada orang-orang Palestina di luar lebih banyak janji."

Namun, Erdogan tidak berbicara tentang penolakan negara-negara Arab untuk menerima Resolusi Majelis Umum PBB 181, rencana pembagian tahun 1947 yang akan menciptakan negara-negara Yahudi dan Palestina. Dia juga tidak berbicara tentang serangan Yordania terhadap Israel selama Perang Enam Hari, terlepas dari permintaan Israel agar Raja Hussein tetap keluar dari pertempuran, sebagai tanggapan terhadap Israel yang merebut kendali atas Tepi Barat.

Presiden Erdogan mengatakan Turki mendukung solusi dua negara pada sebelum perang 1967 dan memperingatkan AS bahwa resolusi lain tidak akan berhasil.

"Setiap rencana perdamaian lain selain ini tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menjadi adil, dan itu tidak akan pernah dilaksanakan. Hari ini, wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel telah menjadi salah satu tempat ketidakadilan yang paling mencolok," tegas Erdogan.

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

7 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

8 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

9 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

10 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

11 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

14 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

15 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

18 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya