DPR Amerika Serikat Berencana Ajukan Permintaan Pemakzulan Trump

Rabu, 25 September 2019 10:00 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi. Sumber: M. Scott Mahaskey/Politico

TEMPO.CO, Jakarta - DPR Amerika Serikat akan meluncurkan sebuah permintaan resmi pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyusul sejumlah laporan kalau Trump mencari bantuan asing untuk mengatasi rival politiknya.

Rencana DPR Amerika Serikat akan memunculkan sebuah silang pendapat dramatis antara Gedung Putih dan Kongres Amerika Serikat yang terjadi menjelang kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat 2020.

Juru bicara DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, pada Selasa, 24 September 2019, mengatakan permintaan untuk memakzulkan Trump itu dilakukan setelah dilakukan pertemuan tertutup dengan anggota parlemen dari Partai Demokrat. Pelosi menyebut tindakan - tindakan Presiden Trump telah merusak keamanan nasional dan menciderai konstitusi Amerika Serikat.

"Presiden harus dimintai pertanggung jawaban, tidak ada yang kebal hukum," kata Pelosi seperti dikutip dari reuters.com.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpidato State of the Union di hadapan sesi gabungan Kongres pada Selasa, 5 Februari 2019. Ketua Fraksi Partai Drmokrat, Nancy Pelosi, duduk di belakang Trump memperhatikan. Reuters

Advertising
Advertising

Menanggapi komentar Pelosi itu, Trump melalui Twitter mengatakan permintaan pemazulan terhadapnya sama dengan berburu sampah.

Sejumlah laporan menyebut Presiden Trump sambungan telepon diduga telah menekan Presiden Ukriana Volodymyr Zelenskiy pada 25 Juli 2019. Trump diduga meminta Presiden Zelenskiy agar menginvestigasi pada calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya Hunter, yang pernah bekerja di sebuah perusahaan pengeboran gas di Ukraina.

Menjawab tuduhan itu, pada Selasa, 24 September 2019, Trump berjanji akan mempublikasi transkrip pembicaraan teleponnya. Dia mengakui membicara soal Biden di telepon, namun menyangkal menahan uang bantuan Amerika Serikat ke Ukraina sebesar US$ 400 juta atau Rp 5,6 triliun agar Zelenskiy bisa memberikan pembuktian yang akan merusak nama Biden. Politikus Biden saat ini unggul di sejumlah jajak pendapat untuk maju di pemilu Amerika Serikat 2020, mengalahkan Trump.

Menurut Pelosi, enam komite Kongres Amerika Serikat saat ini sedang menginvestigasi Presiden Trump, dimana hal ini bagian dari prosedur permintaan resmi pemakzulan yang sedang dimatangkan. Para panel itu akan bekerja sama dan memutuskan apakah Komite Hukum DPR harus menyusun artikel pemakzulan.

"Tindakan Presiden Amerika Serikat Trump mengungkap fakta pengkhianatan presiden, mengkhianati keamanan nasional kita dan mengkhianati integritas pemilu kita," kata Pelosi.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

18 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

20 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

22 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

22 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

23 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya