Amerika Serikat Daftarkan Gugatan Hukum pada Edward Snowden

Rabu, 18 September 2019 12:30 WIB

Edward Snowden, seorang analis intelijen Amerika Serikat berusia 29 tahun, telah mengungkapkan dirinya sebagai sumber yang mengungkapkan telepon rahasia pemerintah Ameriksa Serikat dan program pengawasan internet. AP/The Guardian

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Selasa, 17 September 2019, memasukkan gugatan melawan Edward Snowden, mantan pegawai di Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang membelot. Snowden dituduh telah melanggar kesepakatan laporan 'Catatan Permanen' yang tidak boleh diungkap. 'Catatan Permanen' itu ditanda-tangani oleh Snowden dengan agen mata-mata CIA dan NSA.

Dikutip dari rt.com, Rabu, 18 September 2019, dalam gugatan itu disebut Snowden telah melanggar kesepakatan dengan tidak mengirimkan rancangan 'Catatan Permanen' kepada CIA dan NSA untuk dievaluasi dan diedit sebelum dipublikasi. Snowden juga dituduh melanggar kesepakatannya dengan CIA dan NSA melalui pernyataan-pernyataannya ke publik soal intelijen Amerika Serikat.

"Informasi intelijen seharusnya melindungi negara kita, bukannya untuk memberikan keuntungan pribadi. Gugatan hukum ini untuk memastikan apakah Edward Snowden tidak menerima manfaat moneter dari pelanggaran kepercayaan yang diberikan kepadanya," kata Zachary Terwilliger, Jaksa Agung Amerika Serikat dari Virginia, Amerika Serikat.

Politikus Jerman Hans-Christian Stroebele berpose dengan buronan pembocor rahasia Amerika Edward Snowden (kiri) di Moskow, Rusia (31/10). REUTERS/Handout

Snowden saat ini melarikan diri dan berlindung di Rusia sehingga dia mungkin hanya akan menghadapi satu hakim juri, kecuali jika Snowden secara sukarela menyerahkan diri ke Amerika Serikat. Rusia tidak mau membantu Amerika Serikat dengan mengekstradisi Snowden.

Advertising
Advertising

Lantaran keberadaan Snowden yang dalam pelarian, jaksa penuntut harus menghubungi Snowden lewat pengacaranya dan Yayasan Kebebasan Pers.

Snowden adalah tenaga subkontraktor CIA dan NSA pada 2013. Dia membocorkan sejumlah dokumen yang mengungkap program mata-mata domestik dan dunia besar-besaran yang diduga dilakukan oleh NSA dan sekutu-sekutunya.

Amerika Serikat menuntut Snowden dengan undang-undang mata-mata dan jika dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan, Snowden bisa menghadapi hukuman penjara hingga 30 tahun. Menanggapi gugatan Amerika Serikat ini, Snowden dari pengasingan mengatakan dia mau saja pulang ke Amerika Serikat namun jika dia dijamin mendapatkan peradilan yang adil.

"Saya tidak meminta sebuah pengampunan, yang saya minta adalah sebuah persidangan yang adil. Itu intinya, yang setiap warga Amerika Serikat inginkan," kata Snowden.

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

43 menit lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya