Seorang Lelaki Pingsan Diserang Demonstran Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 16 September 2019 20:01 WIB

Demonstran anti pemerintahan melemparkan bom molotov ke gedung dewan parlemen dan kantor pemerintah saat melakukan unjuk rasa di Hong Kong, 15 September 2019. Kekerasan pecah pada akhir pekan sebelumnya di mana pengunjuk rasa menghancurkan stasiun metro dan membakar benda di jalan. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Wan Chai- Seorang laki-laki, 49 tahun, terluka parah setelah diserang sekelompok pengunjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong di kawasan Wan Chai ketika terjadi perkelahian jalanan antara kelompok pro dan kontra pemerintah pada Minggu, 15 September 2019.

Pada Minggu, ada gelombang bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah di sejumlah jalan di Hong Kong.

Insiden terburuk ini, yang terekam dalam sebuah video dan menjadi viral di internet, melibatkan seorang laki-laki tak bersenjata mengenakan kemeja biru dan celana panjang diserang oleh sekelompok demonstran bertopeng dan berpakaian hitam.

Ini terjadi sekitar pukul 4.30 sore di Gloucester Road, yang terletak di dekat persimpangan Marsh Road di Wan Chai. Laki-laki itu dilaporkan berhadapan dengan sekelompok pengunjuk rasa sebelum dia diserang.

"Rekaman video itu memperlihatkan enam pemrotes menendang dada dan punggungnya si lelaki tadi. Sebagian lain terekam memukul punggung dengan payung," begitu dilansir SCMP pada Ahad, 15 September 2019.

Advertising
Advertising

Laki-laki itu berteriak dan berlutut seolah penyerah sambil menutupi kepalanya dengan tangan. Tetapi para penyerang terus menghujani lelaki itu dengan pukulan dan tendangan sambil disemangati sekelompok orang lain yang bertepuk tangan.

Pada satu titik, Laki-laki itu tampak kehilangan kesadaran lalu tergeletak di tanah. Tas yang dipegangnya di bawa pergi seseorang.

Cuplikan berita televisi yang terpisah menunjukkan lelaki ini mengeluarkan darah dari mulutnya.

Otoritas Rumah Sakit kemudian melaporkan ada seorang pria dikirim ke Rumah Sakit Ruttonjee untuk menjalani perawatan. Sumber kepolisian mengkonfirmasi bahwa lelaki adalah korban di Gloucester Road. Petugas mengatakan kondisi lelaki itu dalam keadaan sangat serius.

Unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong terus terjadi sejak Juni 2019 saat warga memprotes pengesahan legislasi ekstradisi. Meski legislasi itu ditarik dari parlemen, namun warga terus berunjuk rasa meminta penerapan sistem demokrasi secara penuh agar bisa memilih sendiri pemimpinnya.

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

1 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

2 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

4 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

5 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

10 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

11 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya