Jamal Khashoggi Sempat Memohon Tidak Disumpal karena Asma

Kamis, 12 September 2019 08:00 WIB

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan tim PBB mengungkap kata-kata terakhir Jamal Khashoggi yang memohon pembunuh agar tidak menutup mulutnya karena dia menderita asma.

Laporan ini adalah temuan PBB yang menyelidiki pembunuhan Jamal Khashoggi 2 Oktober 2018, di mana dia dimutilasi di Konsulat Saudi di Turki. Hingga kini jenazah Khashoggi belum ditemukan.

Jamal Khashoggi, seorang eksil Saudi yang menjadi warga AS, telah mengunjungi konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dia butuhkan untuk menikah. Dia terbunuh segera setelah memasuki gedung.

Dikutip dari Sky News, 12 September 2019, rekaman audio yang dibuat sebelum dan selama pembunuhan diperoleh oleh otoritas intelijen Turki dan diterbitkan pada hari Senin oleh surat kabar Daily Sabah.

"Jangan tutup mulut. Aku menderita asma, jangan lakukan itu. Kau akan mencekikku," mohon Khashoggi kepada regu pembunuh.

Advertising
Advertising

Transkrip rekaman juga berisi percakapan mengerikan tentang bagaimana Khashoggi akan dibunuh dan tubuhnya digergaji.

Beberapa menit sebelum Khashoggi tiba di konsulat, Dr Salah Muhammed Al-Tubaigy, kepala forensik di Departemen Keamanan Umum Saudi mengatakan, "Sebenarnya, saya selalu bekerja dengan mayat. Saya tahu cara memotong dengan sangat baik dan saya belum pernah melakukannya pada tubuh yang hangat, tetapi saya juga akan mengaturnya dengan mudah."

"Saya biasanya memakai earphone dan mendengarkan musik ketika saya memotong mayat. Sembari saya meminum kopi dan merokok.

"Setelah saya memotong-motongnya, kalian akan membungkus bagian-bagian itu ke dalam kantong plastik, memasukkannya ke dalam koper dan membawanya keluar."

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Ketika Khashoggi tiba di konsulat, dia diundang dengan sopan ke sebuah kantor di lantai dua, tetapi dia menjadi curiga dan ditarik lengannya ketika dia berkata, "Biarkan saya pergi, apa yang sedang kau lakukan?"

Ketika Khashoggi berada di ruangan itu bersama para pembunuhnya, Maher Mutreb, seorang perwira senior intelijen Saudi dan pengawal Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan kepadanya bahwa dia harus kembali ke Riyadh.

"Silakan duduk. Kami harus membawa Anda kembali (ke Riyadh). Ada perintah dari Interpol. Interpol meminta Anda dikembalikan. Kami di sini untuk membawa Anda," kata Mutreb.

"Tidak ada tuntutan hukum terhadap saya. Tunangan saya menunggu di luar untuk saya," balas Khashoggi.

Mutreb kemudian terdengar berkata, "Bantu kami, sehingga kami dapat membantu Anda. Karena pada akhirnya, kami akan membawa Anda ke Arab Saudi dan jika Anda tidak membantu kami, Anda tahu apa yang akan terjadi pada akhirnya."

"Ada handuk di sini. Apakah Anda mau membius saya?" tanya Khashoggi.

"Kami akan membuat Anda tidur," balas Mutreb,

Setelah Jamal Khashoggi diberi obat bius dan mati lemas, tubuhnya dimutilasi, proses yang berlangsung sekitar 30 menit, menurut transkrip rekaman.

Berita terkait

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kesampingkan Pembunuhan Jamal Khashoggi, Institusi Tony Blair Masih Kerja Sama dengan Saudi

15 Agustus 2023

Kesampingkan Pembunuhan Jamal Khashoggi, Institusi Tony Blair Masih Kerja Sama dengan Saudi

Tony Blair Institute for Global Change mengkonfirmasi masih menjalin kerja sama dengan Arab saudi kendati ada kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca Selengkapnya

Setir Mobil Sendiri, Putra Mahkota Arab Saudi Antar Presiden Erdogan ke Penginapan

18 Juli 2023

Setir Mobil Sendiri, Putra Mahkota Arab Saudi Antar Presiden Erdogan ke Penginapan

Rekaman video menunjukkan putra mahkota Arab Saudi mengemudi sementara Erdogan berada di kursi penumpang

Baca Selengkapnya

Arab Saudi dan Kanada Buka Lagi Hubungan Diplomatik, setelah Putus 2018

25 Mei 2023

Arab Saudi dan Kanada Buka Lagi Hubungan Diplomatik, setelah Putus 2018

Kanada dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik penuh dan menunjuk duta besar baru, setelah perselisihan 2018

Baca Selengkapnya

Gugatan Terhadap MbS dalam Kasus Khashoggi Ditolak Pengadilan AS

7 Desember 2022

Gugatan Terhadap MbS dalam Kasus Khashoggi Ditolak Pengadilan AS

Pengadilan AS menolak gugatan terhadap MbS dalam kasus dugaan pembunuhan jurnalis Khashoggi karena Biden memberikan kekebalalan padanya.

Baca Selengkapnya

Biden Balik Badan, Beri MbS Kekebalan dari Gugatan Pembunuhan Khashoggi

18 November 2022

Biden Balik Badan, Beri MbS Kekebalan dari Gugatan Pembunuhan Khashoggi

Pemerintahan Joe Biden memutuskan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memiliki kekebalan dari gugatan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca Selengkapnya

Saudi Memilih Bersikap Dewasa Menghadapi Kemarahan AS

26 Oktober 2022

Saudi Memilih Bersikap Dewasa Menghadapi Kemarahan AS

Arab Saudi memilih bersikap dewasa menghadapi perselisihan dengan AS mengenai pasokan minyak.

Baca Selengkapnya

Mohammed bin Salman Tak Bisa Dituntut untuk Kasus Jamal Khashoggi

4 Oktober 2022

Mohammed bin Salman Tak Bisa Dituntut untuk Kasus Jamal Khashoggi

Mohammed bin Salman punya kekebalan hukum setelah diangkat menjadi perdana menteri Kerajaan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Mohammed bin Salman Menerima Kunjungan Menteri Keuangan Turki

25 September 2022

Mohammed bin Salman Menerima Kunjungan Menteri Keuangan Turki

Setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden Erdogan, Mohammed bin Salman menerima kunjungan Menteri Keuangan Turki.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jamal Khashoggi Dibebaskan dari Uni Emirat Arab

13 Agustus 2022

Pengacara Jamal Khashoggi Dibebaskan dari Uni Emirat Arab

Pengacara Asim Ghafoor yang pernah menjadi kuasa hukum jurnalis Jamal Khashoggi, dilaporkan telah dibebaskan dari tahanan di Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya