Eks Presiden Sudan Simpan Uang Jutaan Dollar di Istana Presiden

Senin, 9 September 2019 18:28 WIB

Omar al-Bashir, mantan Presiden Sudan yang digulingkan pada April 2019. Sumber: Al Arabiya

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Sudan yang dijatuhkan lewat kudeta militer April lalu, Omar al-Bashir menyimpan uang tunai jutaan dollar Amerika di satu kamar di Istana Presiden. Uang yang disimpan dalam bentuk mata uang Sudan dan mata uang asing.

Hanya al-Bashir yang tahu kunci untuk mengakses uang itu untuk kemudian memerintahkan orang tertentu untuk membagikannya ke orang-orang tertentu.

"Al-Bashir satu-satunya yang memiliki kunci kamar di mana uang itu ditemukan. Tugas saya hanya mengirimkan uang tunai itu atas peritnah al-Bashir," kata Mayor Jenderal Yassir Bashir, mantan kepala kantor Presiden saat bersaksi di pengadilan hari Sabtu, 7 September 2019.

Al-Bashir didakwa melakukan korupsi dan kepemilikan uang asing secara ilegal. Dia dijebloskan ke penjara Khartoum tempat di mana musuh politiknya dia jebloskan ke penjara ini saat al-Bashir berkuasa selama tiga dekade.

Seperti dilaporkan CNN, saksi pernah menyerahkan uang tunai senilai US$ 11,8 juta atau setara dengan Rp 165,7 miliar kepada sejumlah pihak termasuk kepada Wakil Ketua Pasukan Reaksi Cepat dan Rektor Universitas Internasional Afrika di Khartoum.

Advertising
Advertising

Saksi Bashir mengatakan, dia juga pernah memberikan 5 juta euro kepada wakil kepala Pasukan Reaksi Cepat, Abdul Rahim Dagalo, yang saudara laki-lakinya memimpin kelompok paramiliter dan secara luas dipercaya sebagai seorang jenderal yang paling berpengaruh di Sudan.

Saat penyerahan uang ke Dagalo, pemimpin Pasukan Reaksi Cepat Mohammed Hamdan Dagalo yang juga dikenal sebagai Hemedti, turut hadir.

Tidak ada bukti tertulis atas pemberian uang sebesar itu.

Selain itu, saksi juga memberikan uang senilai 4,5 euro ke pengelola kampus yang tak lain adalah partai politik yang berkuasa di Sudan, Partai Kongres.

Dia pernah diperintahkan untuk memberikan dana kepada personil militer dan warga sipil sebesar 200 ribu euro untuk "tindakan."

Saksi kedua, seorang akuntan di kampus yang dikelola partai berkuasa membenarkan penerimaan dana sebesar 4,5 juta euro. Dia mengaku diberitahu bahwa dana itu disediakan sebagai dukungan dari presiden Omar al-Bashir yang berkuasa selama 3 dekade.

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

6 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

23 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya