Utusan Donald Trump untuk Urusan Timur Tengah Mundur

Jumat, 6 September 2019 13:30 WIB

Jason Greenblatt.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Donald Trump untuk perdamaian Timur Tengah Jason Greenblatt mengundurkan diri setelah merancang proposal perdamaian Palestina-Israel selama dua setengah tahun.

Greenblatt, perwakilan khusus untuk negosiasi internasional, diperkirakan akan segera meninggalkan pemerintahan Trump, kemungkinan setelah pemerintahan Trump merilis proposal untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, kata seorang pejabat pemerintahan menurut laporan CNN, 5 September 2019.

Avi Berkowitz, seorang penasihat Jared Kushner dan anggota tim perdamaian pemerintah, diperkirakan akan mengambil alih sebagian besar tugas Greenblatt.

Kepergian Greenblatt terjadi di tengah penundaan berulang-ulang pengungkapan rencana perdamaian Trump, yang sebagian besar rampung akhir tahun lalu.

Penundaan rilis proposal perdamaian karena situasi politik Israel yang tidak menentu. Kepergiannya, yang oleh para pejabat dikaitkan dengan alasan keluarga, mau tidak mau akan mengajukan pertanyaan baru tentang kelangsungan upaya perdamaian pemerintah, karena Greenblatt tidak akan terlibat dalam negosiasi langsung potensial apa pun antara Israel dan Palestina.

Advertising
Advertising

Jason Greenblatt (tengah), utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, tiba untuk mengunjungi Kibbutz Nahal Oz, tepat di luar Jalur Gaza, di Israel selatan 30 Agustus 2017. [REUTERS / Amir Cohen]

Pejabat pemerintahan Trump mengatakan bahwa rencana itu tidak akan dirilis sebelum pemilihan 17 September di Israel, yang akan menentukan nasib Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekutu dekat Trump yang telah mengawasi kebijakan perluasan jajahan di Tepi Barat yang diduduki. Pemungutan suara bisa memakan waktu berbulan-bulan karena perebutan politik untuk membangun koalisi pemerintahan, yang selanjutnya dapat menunda rilis rencana tersebut.

Pada hari Kamis, pejabat Trump akan mengatakan tentang rencana itu hanya akan dirilis jika sesuai dengan visi, menurut laporan New York Times.

Menanggapi kepergian Greenblatt, Trump menulis di Twitter, "Jason telah menjadi teman yang setia dan hebat, serta pengacara yang fantastis," menambahkan pujiannya atas dedikasinya terhadap Israel.

Pada saat rencana perdamaian pemerintah terungkap, Greenblatt, sebelumnya seorang pengacara senior yang telah lama bekerja untuk Trump Organization, mungkin telah kembali ke kehidupan pribadi.

Dia menerima potongan gaji besar pada awal 2017 ketika dia mengambil jabatan di Gedung Putih dengan gaji tahunan sekitar US$ 180.000 atau Rp 2,5 miliar. Istri dan enam anaknya tetap tinggal di rumah mereka di Teaneck, New Jersey. Tidak jelas apakah Jason Greenblatt akan kembali ke Trump Organization setelah dia meninggalkan pemerintahan.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

23 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

7 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

8 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

8 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

9 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya