Erdogan Sebut Turki Perlu Senjata Nuklir seperti Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 September 2019 19:01 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan larangan negara pemilik senjata nuklir kepada negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir tidak bisa diterima.

Namun, Erdogan tidak mengatakan apakah dia berencana agar Turki bisa memproduksi senjata nuklir ini.

“Sejumlah negara punya rudal dengan hulu ledak nuklir, bukan cuma satu atau dua. Tapi, mereka mengatakan kepada kita, bahwa kita tidak bisa punya senjata ini. Ini saya tidak bisa terima,” kata Erdogan kepada pengurus Partai AK, yang merupakan partai penguasa, di Kota Sivas, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 5 September 2019.

Erdogan melanjutkan pernyataannya. “Tidak ada satupun negara maju di dunia yang tidak punya senjata ini,” kata Erdogan.

Faktanya, seperti dilansir Reuters, banyak negara maju yang tidak punya program senjata nuklir.

Advertising
Advertising

Ankara meneken Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1980. Negara ini juga telah meneken Perjanjian Pelarangan Uji Nuklir Komprehensif pada 1996. Perjanjian ini melarang semua detonasi senjata nuklir untuk tujuan apapun.

Dalam pernyataannya, Erdogan mengindikasikan dia menginginkan perlindungan sama seperti Israel.

“Kita bertetangga dekat dengan Israel. Mereka menakui negara lain dengan memiliki senjata nuklir ini. Tidak ada yang bisa menyentuh mereka,” kata dia.

Menurut analis asing, seperti dilansir Times of Israel, Isarel memiliki belasan hingga ratusan senjata berhulu ledak nuklir. Namun, pemerintah Israel bersikap ambiguitas mengenai isu senjata nuklir ini dengan tidak membantah atau mengkonfirmasinya.

Selain Israel, Iran juga disebut sedang berupaya memproduksi senjata nuklir. Times of Israel melansir pernyataan Presiden Iran, Hassan Rouhani, Teheran akan mengambil langkah lebih lanjut untuk keluar dari Perjanjian Nuklir 2015. Ini akan dilakukan dengan mengakselerasi aktivitas produksi nuklir jika Eropa tidak menyediakan solusi atas sanksi penjualan minyak.

Rouhani menyebut ini sebagai langkah ketiga dan yang paling penting untuk keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

4 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

8 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

12 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

12 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

13 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

13 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

13 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya