Penjual Alat Perlengkapan Demonstran Hong Kong Ditangkap Polisi

Selasa, 3 September 2019 13:04 WIB

National Disaster Hardware Shop membuka cabang di Mong Kok, Tai Po, Hung Hom dan Sai Ying Pun.[South China Morning Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Penjual perlengkapan untuk demonstran Hong Kong di Sai Ying Pun pada Senin kemarin. Sebanyak 8 orang yang ditahan dituduh menyediakan perlengkapan demo yang menurut aparat dianggap berbahaya.

Menurut laporan South China Morning Post, 3 September 2019, toko di gang Sai Ying Pun adalah toko National Disaster Hardware Shop, yang menyediakan peralatan pelindung bencana dan juga digunakan untuk para demonstran muda Hong Kong.

Toko ditutup pada Senin sore setelah polisi menangkap delapan karyawannya termasuk pemiliknya Lee Ching-hei , tak lama setelah dibuka di lokasi Third Street, Sabtu lalu. Mereka kemudian dituduh memasok "senjata ofensif" dan tidak bekerja sama dengan petugas. Pada briefing hari Minggu, petugas polisi mengklaim bahwa mereka menemukan barang-barang seperti dua botol pembersih saluran, kaleng semprot, bola basket, sebuah peluncur bisbol dan 12 kartu pers.

Karyawan yang ditangkap dibebaskan dengan jaminan pada Senin siang, kata toko itu di media sosialnya.

Toko itu muncul pada awal Agustus dan sudah menjadi tujuan banyak demonstran muda garis depan untuk membeli helm, topeng pelindung dan perlengkapan lainnya untuk menghadapi polisi.

Advertising
Advertising

Demonstrasi Hong Kong telah memasuki bulan keempat, yang dipicu oleh RUU Ekstradisi pada Juni lalu yang sekarang sudah ditunda.

Polisi menutup toko Sai Ying Pun dan menangkap delapan karyawannya pada hari Senin, 2 September 2019.[South China Morning Post]

Namun penangkapan dan penutupan toko memancing reaksi dari masyarakat. Seorang bocah lelaki berusia 15 tahun, yang bernama Lau, pergi ke toko yang sudah ditutup bersama tiga teman sekolahnya pada Senin sore untuk mencari helm dan masker gas dengan harga murah.

"Keterlaluan bagi polisi untuk menangkap mereka," katanya. "Mereka menyalahgunakan posisi dan kekuasaan mereka."

Toko dibuka pertama kali pada 3 Agustus di Mong Kok, dan melihat peluang bisnis dalam menjual peralatan demonstrasi yang sedang dicari.

Toko lain seperti di Tai Po, Hung Hom, dan yang terbaru di Sai Ying Pun semuanya telah ditutup untuk menghindari polisi.

Seorang koki bernama Ben mengatakan, ia membeli masker gas dari toko dua minggu lalu seharga sekitar HK$ 200 atau Rp 362 ribu. Dia mengaku sekarang lebih sulit untuk membeli peralatan protes di Hong Kong.

Pria berusia 32 tahun itu mengatakan sebagian besar klien di toko itu tampaknya adalah pengunjuk rasa mahasiswa, yang harus menghabiskan setidaknya HK$ 500 (Rp 900 ribu) untuk membeli alat pelindung yang diperlukan untuk menghadapi polisi dalam demonstrasi yang meluas di Hong Kong.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

6 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

14 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

19 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

21 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

23 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

31 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

35 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya