Eks Pejabat CIA Ungkap Amerika Enggan Mata-matai Uni Emirat Arab

Selasa, 27 Agustus 2019 21:40 WIB

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan melambaikan tangan setelah pertemuan tentang krisis Qatar di Elysee Place di Paris, Prancis, 21 Juni 2017. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pejabat intelijen Amerika Serikat mengaku CIA enggan memata-matai Uni Emirat Arab (UEA). Adalah hal yang tidak lazim bagi intelijen Amerika Serikat untuk tidak memata-matai negara lain.

Uni Emirat Arab mendanai pemimpin militer yang berusaha menggulingkan pemerintah yang diakui PBB di Libya. UEA juga membantu memimpin koalisi negara-negara yang memberlakukan blokade ekonomi Qatar, meskipun AS menyerukan penyelesaian perselisihan. UEA juga telah mempekerjakan mantan staf Badan Keamanan Nasional AS (NSA) sebagai peretas elit untuk memata-matai sebuah program yang memasukkan orang Amerika sebagai sasaran pengawasan, menurut laporan Reuters, 26 Agustus 2019.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) tidak memata-matai pemerintah UEA, ungkap tiga mantan pejabat CIA yang akrab dengan masalah tersebut. Hal ini dikritik karena bisa menciptakan apa yang oleh beberapa kritikus disebut titik buta berbahaya di intelijen AS.

Kegagalan CIA untuk beradaptasi dengan ambisi militer dan politik UEA yang terus berkembang merupakan "kelalaian tugas," kata mantan pejabat CIA keempat.

Komunitas intelijen AS tidak sepenuhnya mengabaikan UEA. Bada keamanan AS (NSA) melakukan pengawasan elektronik, jenis pengumpulan intelijen dengan risiko lebih rendah dan dengan perolehan yang rendah pula, di dalam UEA, menurut dua sumber NSA. CIA bekerja dengan intelijen UEA yang melibatkan pembagian intelijen pada musuh bersama, seperti Iran atau Al Qaeda.

Advertising
Advertising

Tetapi CIA tidak mengumpulkan "kecerdasan manusia", informasi yang paling berharga dan sulit diperoleh, dari informan UEA mengenai pemerintahan otokratisnya, kata tiga mantan pejabat CIA.

CIA, NSA dan Gedung Putih menolak untuk mengomentari praktik spionase AS di UEA. Kementerian luar negeri UEA dan kedutaan besarnya di AS tidak menanggapi permintaan komentar.

Lepas tangan CIA yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan di media, menempatkan UEA dalam daftar yang sangat singkat dari negara-negara lain di mana badan tersebut melakukan pendekatan yang sama, kata mantan pejabat intelijen. Mereka termasuk empat anggota lain dari koalisi intelijen yang disebut The Five Eyes: Australia, Selandia Baru, Inggris dan Kanada.

Mata-mata CIA mengumpulkan intelijen manusia di hampir setiap negara lain di mana Amerika Serikat memiliki kepentingan yang signifikan, termasuk beberapa sekutu kunci, menurut empat mantan pejabat CIA.

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan menerima Putra Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud di Abu Dhabi, UEA, 22 November 2018. [REUTERS]

Kasus yang kontras dari UEA mungkin adalah Arab Saudi, sekutu berpengaruh AS di Timur Tengah yang memproduksi minyak dan membeli senjata AS. Tidak seperti UEA, Arab Saudi sering menjadi sasaran CIA, menurut dua mantan pejabat CIA dan mantan perwira intelijen untuk negara Teluk. Agen intelijen Saudi telah menangkap beberapa agen CIA yang berusaha merekrut pejabat Saudi sebagai informan.

Badan intelijen Saudi tidak mengeluh secara terbuka tentang upaya mata-mata CIA tetapi secara pribadi bertemu dengan kepala agen intelijen di Riyadh untuk meminta agar petugas CIA yang terlibat diam-diam dikeluarkan dari negara itu, kata mantan pejabat intelijen untuk negara Teluk itu.

Robert Baer, seorang mantan agen CIA dan penulis, menyebut kurangnya kecerdasan manusia tentang UEA adalah sebuah kegagalan. Pembuat kebijakan AS, katanya, membutuhkan informasi terbaik yang tersedia tentang politik internal dan perseteruan keluarga monarki Timur Tengah.

"Jika Anda bangga menjadi lembaga intelijen dunia, maka itu adalah kegagalan," katanya. "Keluarga kerajaan sangat penting."

Ketika CIA enggan memata-matai, Uni Emirat Arab telah melenggang dalam konflik negara kawasan Timur Tengah dan Afrika termasuk konflik Sudan, Libya, Yaman.

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

16 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

18 jam lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

1 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

6 hari lalu

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

8 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

13 hari lalu

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Baca Selengkapnya

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

14 hari lalu

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi

Baca Selengkapnya

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

14 hari lalu

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.

Baca Selengkapnya