Pertemuan G7 Ujian Bagi Persatuan Dunia

Minggu, 25 Agustus 2019 17:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berbincang dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam KTT G7 di Charlevoix, Quebec, Kanada, 8 Juni 2018. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan hari G7 pada Sabtu, 24 Agustus 2019, berlangsung panas saat tujuh kepala negara anggota G7 mengutarakan pandangan atas sejumlah isu global mulai dari Brexit hingga bagimana mengatasi kebakaran hutan hujan di kawasan Amazon.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 25 Agustus 2019, pertemuan G7 diselenggarakan di Biarritz, Prancis, selama tiga hari. Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menjadi tuan rumah akan menjadikan pertemuan G7 sebagai sebuah kesempatan untuk menyatukan ke-7 negara-negara kaya di dunia muncul dengan satu suara setelah dalam beberapa tahun terakhir saling silang pendapat.

Pertemuan G7 di Prancis diwarnai ketegangan saat pembahasan Brexit. Sumber: REUTERS/Christian Hartmann

Selain 7 negara anggota G7, yakni Prancis, Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, Presiden Macron juga mengundang para pemimpin dari kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin agar bisa bersama-sama mendorong munculnya suatu solusi bersama atas isu global yang muncul. Namun Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, mengatakan sekarang ini sudah semakin sulit mencari kesamaan pandangan.

"Ini pertemuan G7 yang akan menjadi ujian paling sulit bagi persatuan dan solidaritas kebebasan dunia dan ujian bagi para pemimpinnya. Ini mungkin momen terakhir untuk memulihkan komunitas politik kita," kata Tusk.

Advertising
Advertising

Dalam pertemuan G7 tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membuat pertemuan tahunan ini berlangsung sengit. Trump memutuskan keluar dari rapat lebih awal dan menolak komunike bersama yang dibuat pada akhir pertemuan.

Sedangkan dalam pertemuan G7 2019, Trump tiba di Prancis sehari setelah membalas menaikkan tarif impor ke Cina. Dia mengatakan akan memberlakukan tarif impor tambahan sebanyak 5 persen pada impor barang-barang Cina total senilai US$ 500 miliar atau Rp 7.856 triliun. Keputusan Trump itu memperburuk perang dagang dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

13 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

19 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

11 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya