Anggota Kongres AS Rashida Tlaib Batal ke Israel, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 17 Agustus 2019 13:41 WIB

Dari kiri ke kanan: anggota Kongres AS Rashida Tlaib, Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez dan Ayanna Pressley mengadakan konferensi pers setelah Demokrat di Kongres AS bergerak untuk secara resmi mengutuk pernyataan Presiden Serangan Donald Trump terhadap empat perempuan kongres minoritas di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Juli 2019. REUTERS / Erin Scott

TEMPO.CO, Washington – Anggota Kongres Amerika Serikat, Rashida Tlaib, menolak tawaran Israel untuk memberi izin melakukan perjalanan di Tepi Barat, Palestina.

Ini menjadi perkembangan mengejutkan terbaru dalam sengketa yang melibatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terhadap dua politikus dari Partai Demokrat menjelang pemilihan umum Presiden AS 2020.

Tlaib, yang merupakan politikus Demokrat keturuan Palestina di DPR AS, selama ini dikenal bersikap kritis terhadap kebijakan Israel kepada bangsa Palestina.

Dia mengatakan tidak akan mengunjungi keluarganya di sana karena pemerintah Israel telah mengkondisikan suasana penekanan untuk mempermalukannya.

“Saya tidak bisa mengizinkan negara Israel mengambil cahaya itu dengan mempermalukan saya dan menggunakan rasa cinta saya untuk nenek saya untuk membungkuk kepada kebijakan mereka yang rasis dan menekan,” kata Tlaib lewat akun Twitter seperti dilansir Reuters, Jumat, 16 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Tlaib menggunakan kata ‘sity’ untuk merujuk kepada neneknya, yang tinggal di Tepi Barat.

Tlaib melanjutkan,”Membungkam saya dan memperlakukan saya seperti kriminal bukan yang nenek saya ingin saya alami. Itu akan membunuh sebagian dari diri saya. Saya telah memutuskan kunjungan ke nenek saya di bawah kondisi penekanan ini bertentangan dengan semua yang saya yakini, melawan rasisme, penindasan dan ketidak-adilan.”

Soal ini Kementerian Dalam Negeri Israel mengatakan telah menerima surat dari Tlaib pada Kamis. Surat itu berisi pemerintaan izin untuk mengunjungi keluarganya di Desa Beit Ur Al-Fauqa di Tepi Barat dan telah mengabulkan permintaan ini.

Tlaib tidak menjelaskan soal kondisi penindasan yang diterapkan selama kunjungannya ke sana. Media Israel melaporkan dia setuju untuk tidak mempromosikan aksi boikot terhadap Israel sebagai bagian dari permintaan izin kepada kementerian Luar Negeri Israel.

Awalnya, Tlaib akan mengunjungi Israel bersama dengan seorang politikus Demokrat yang juga anggota Kongres AS yaitu Ilhan Omar dari Minnesota.

Soal ini, Trump berkomentar mengritik Tlaib yang memilih tidak mengunjungi Israel setelah mendapat izin untuk mengunjungi neneknya.

“Begitu dia mendapat izin, dia menyatakan tidak akan mengunjungi Israel,” cuit Trump lewat Twitter pada Jumat pagi. “Mungkinkan ini sebuah jebakan? Israel bertindak secara wajar.”

Selama ini, Tlaib dan Omar telah menyuarakan dukungan kepada aksi pro Palestina yaitu Boikot, Divestasi, Sanksi atau BDS terhadap Israel. Gerakan ini menolak pendudukan Israel di Palestina dan menolak kebijakan terhada warga di Tepi Barat.
Para aktivis BDS bis ditolak masuk ke Israel menurut undang-undang di sana.

Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, yang menyetujui permintaan izin kunjungan Tlaib, mengecam keputusan anggota Kongres AS ini untuk membatalkan rencana itu.

“Ternyata itu sebuah provokasi untuk mempermalukan Israel. Kebenciannya terhadap Israel mengalahkan cintanya kepada neneknya,” kata Deri lewat Twitter.

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

36 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

5 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

6 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

6 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

7 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya