Polisi Hong Kong Tidak Butuh Pasukan Tambahan dari Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 17 Agustus 2019 09:09 WIB

Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Menurut juru bicara kepolisian, beberapa anggotanya menjadi beberapa karakter, termasuk menyamar menjadi pengunjuk rasa. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Hong Kong – Polisi Hong Kong mengatakan masih memiliki sumber daya untuk mengendalikan situasi demonstrasi.

Tiga orang komandan senior polisi Hong Kong mengatakan mereka tidak tahu soal adanya rencana pemerintah Cina untuk meningkatkan kemampuan pasukan untuk menangani demonstrasi, yang kerap berujung bentrok fisik antara pengunjuk rasa dan petugas.

Mereka menganggap rencana pemerintah Cina itu bakal mempersulit kerja polisi Hong Kong.

“Saya tidak bisa membayangkannya,” kata seorang komandan senior polisi Hong Kong seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Petugas polisi yang tidak ingin diungkap identitasnya ini melanjutkan,”Kami punya kemampuan memadai pada level operasional. Saya pikir kami punya determinasi. Ada kesatuan dan kekuatan yang terus bekerja.”

Advertising
Advertising

Dia adalah satu dari tiga komandan senior yang berbicara kepada media asing secara anonim karena tidak mendapat kewenangan untuk bicara ke publik. Ketiganya meminta identitasnya dirahasiakan.

Secara umum, ketiga komandan polisi ini mengatakan telah menggunakan kekuatan secara proporsional untuk menangani demonstrasi Hong Kong. Ini untuk menanggapi tudingan demonstran dan media bahwa polisi menggunakan kekuatan berlebihan untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang terus terjadi setiap pekan ini.

Polisi, misalnya, dituding kerap menggunakan gas air mata, peluru karet dan tongkat pemukul untuk membubarkan massa demonstran secara paksa. Belakangan, polisi juga menggunakan kanon air atau water canon.

“Ini isu politik. Dan isu politik membutuhkan solusi politik,” kata salah satunya.

Saat ini, polisi Hong Kong memiliki pasukan sebanyak 28 ribu orang. Sekitar 3 ribu orang telah dikerahkan untuk berhadapan dengan pengunjuk rasa di garis terdepan.

“Kami belum dikerahkan secara penuh saat ini,” kata salah satu dari mereka.

Saat ini, polisi dan otoritas Hong Kong belum pernah membahas mengenai kemungkinan Beijing mengirim pasukan tambahan. Juga belum ada protokol atau tata cara yang mengatur soal ini.

Salah satu polisi mengaku keluarganya mendapat ancaman dari warga Hong Kong yang mengetahui profesionya sebagai polisi.

“Orang itu bilang ke anak saya bahwa apa yang saya lakukan menjijikkan dan seharusnya anak saya merasa malu,” kata polisi Hong Kong ini.

Berita terkait

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

42 menit lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

3 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya