Korea Utara Protes Rencana Rudal Jarak Menengah Amerika di Asia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 15 Agustus 2019 14:05 WIB

Suasana peluncuran rudal balistik jarak pendek di Korea Utara, Kamis, 25 Juli 2019. Kim mengatakan bahwa uji coba senjata berpemandu taktis tipe baru itu merupakan peringatan bagi Korea Selatan untuk berhenti mengimpor senjata teknologi tinggi, dan melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS). KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Pyongyang – Media resmi Korea Utara melansir pernyataan setiap langkah pemerintah Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak menengah baru yang diluncurkan di Korea Selatan dapat memicu Perang Dingin baru.

Langkah ini juga dapat memicu eskalasi perlombaan senjata kawasan itu.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan mendukung penempatan rudal jarak menengah di Asia pada awal Agustus ini. Dia mengatakan ini sehari setelah AS mundur dari perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) dengan Rusia.

"AS menunjukkan sedang mengkaji rencana menempatkan rudal jarak menengah darat-ke-darat di kawasan Asia dan Korea Selatan telah dipilih sebagai tempat untuk peluncurannya," begitu dilansir kantor berita Korea Utara, KCNA, seperti dilansir pada Kamis, 15 Agustus 2019.

"Ini adalah tindakan sembrono untuk meningkatkan ketegangan regional, tindakan yang dapat memicu Perang Dingin baru dan perlombaan senjata baru di kawasan Timur Jauh lewat pengerahan senjata menyerang baru di Korea Selatan," begitu dilansir media ini.

Advertising
Advertising

Pejabat senior AS lainnya mengatakan pengerahan persenjataan semacam itu akan memakan waktu bertahun-tahun.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan belum ada diskusi tentang penempatan rudal jarak menengah Amerika di negara itu, dan tidak ada rencana untuk mempertimbangkan gagasan itu.

Media KCNA juga mengkritik langkah-langkah terbaru terkait peningkatan kemampuan situs militer di Selatan, yang menjadi tuan rumah sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS. Sistem rudal canggih ini dirancang untuk mencegat rudal balistik.

"Itu merupakan fakta jelas bahwa pengerahan sistem THAAD merupakan strategi AS untuk membendung kekuatan besar dan memegang supremasi di Asia Timur Laut, bukan untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman kekuatan lain," kata KCNA.

Militer Korea Utara telah meluncurkan serangkaian rudal jarak pendek dalam beberapa pekan terakhir untuk memprotes apa yang dilihatnya sebagai peningkatan militer di Korea Selatan. Negara komunis tertutup itu juga memprotes latihan militer gabungan pasukan Korea Selatan dan Amerika yang ditempatkan di Semenanjung Korea.

Peluncuran rudal jarak pendek ini membuat upaya negosiasi kembali antara AS dan Korea Utara menjadi rumit. Negosiasi ini membahas masa depan program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara, yang memicu sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Presiden AS, Donald Trump, seperti dilansir CNN, sebenarnya baru saja melakukan kunjungan dadakan ke wilayah zona militer di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Dia menemui pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. Keduanya bersepakat perlunya pertemuan puncak ketiga untuk menyelesaikan isu ini

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

5 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

6 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

7 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

9 hari lalu

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya