Cathay Pacific Pecat Dua Pilot yang Ikut Demonstrasi di Hong Kong
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 14 Agustus 2019 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Cathay Pacific Airways memecat dua pilot yang sebelumnya diskors karena ikut dalam demonstrasi di Hong Kong.
Pada Rabu maskapai Hong Kong tersebut mengumumkan telah memecat pilot yang ditangkap dalam bentrokan antara polisi dengan demonstran antipemerintah di Sheung Wan pada 28 Juli, seperti dilaporkan South China Morning Post, 14 Agustus 2019.
Anggota kru kokpit lain, perwira kedua yang mengoperasikan penerbangan CX216 dari Manchester ke Hong Kong, yang juga diskors karena menyalahgunakan informasi perusahaan yang terkait dengan protes, juga dipecat dari posisinya.
Juru bicara Cathay Pacific mengatakan PHK itu dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan kontrak kerja mereka.
Pemecatan pilot terjadi setelah perusahaan memecat dua pegawai bandara karena membocorkan informasi manifes penumpang dari tim sepak bola polisi Hong Kong.
Maskapai mengecam demonstran, dan mengumumkan bahwa 55.000 penumpang maskapai itu telah terdampak di seluruh dunia oleh dua hari demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong.
Cathay Pacific mengatakan penerbangan mereka terganggu oleh tindakan para demonstran pada hari Senin dan Selasa, di mana 272 keberangkatan dan kedatangan dibatalkan.
Cathay Pacific dan anak perusahaannya Cathay Dragon, yang dilaporkan di bawah tekanan dari Beijing, telah secara terbuka mendukung sikap pemerintah Hong Kong atas gerakan protes yang meningkat.
Pada hari Rabu, perusahaan tersebut menegaskan kembali dukungan kuat kepada pemerintah untuk melawan demonstran.
"Puluhan ribu penumpang mengalami gangguan karena rencana perjalanan mereka terhambat, dan yang lebih memprihatinkan adalah laporan perilaku obstruktif yang ditujukan kepada para calon penumpang," katanya.
CNN melaporkan, bandara Hong Kong kembali beroperasi pada Rabu beberapa jam setelah demonstran dipukul mundur oleh polisi dari terminal keberangkatan utama.
Lima orang ditangkap dan enam dirawat di rumah sakit menyusul bentrokan di bandara pada Selasa malam.
Selama lima hari, bandara Hong Kong, salah satu yang tersibuk di dunia, diduduki oleh ribuan demonstran. Ribuan pengunjuk rasa menduduki Terminal 1 fasilitas itu pada hari Selasa dan yang lainnya mengerumuni area keberangkatan yang secara efektif menghentikan operasi.
Sebelumnya Cathay Pacific telah mengancam memecat karyawan yang menyatakan dukungan untuk gerakan protes. Otoritas penerbangan Cina pada 9 Agustus melarang staf Cathay Pacific yang mengambil bagian dalam protes di Hong Kong untuk mengoperasikan penerbangan di wilayah udara daratan.