Demonstran Hong Kong Minta Maaf ke Penumpang

Rabu, 14 Agustus 2019 14:50 WIB

Tema poster yang baru muncul menggambarkan seorang perempuan dengan mata yang hilang, merujuk korban yang kehilangan mata selama bentrokan Minggu malam dengan polisi. Banyak pengunjuk rasa di bandara pada hari Senin juga mengenakan penutup mata sebagai solidaritas untuk korban, 12 Agustus 2019.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstran meminta maaf karena telah mengganggu layanan di Bandara Hong Kong pada Rabu kemarin.

Demonstran menduduki salah satu bandara tersibuk di dunia, menyebabkan layanan check-in keberangkatan ditunda selama dua hari. Ratusan penerbangan ditunda setelah otoritas bandara mengumumkan pembatalan.

Dikutip dari New York Times, 14 Agustus 2019, pihak bandara mulai membatasi akses terminal pada Rabu pukul 2 pm.

Demonstrasi di bandara dimulai pada hari Jumat dan tetap damai selama berhari-hari, ketika para demonstran menduduki bandara yang menangani 200 ribu penumpang setiap hari. Ketika gangguan penerbangan dimulai pada hari Senin, beberapa calon penumpang mengeluh, tetapi yang lain mengatakan gerakan untuk melindungi kebebasan sipil Hong Kong lebih penting daripada ketidaknyamanan mereka.

Namun perseteruan pecah antara penumpang dan demonstran, yang pertama kalinya tidak bisa mengakses gerbang keberangkatan.

Advertising
Advertising

Polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk membubarkan pengunjukrasa anti ekstradisi yang menggelar demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong, di Hong Kong Cina 13 Agustus 2019. REUTERS/Tyrone Siu

Pada malam hari ketegangan meningkat. Beberapa demonstran mengikat dan memukul dua pria dari Cina daratan, salah satunya diduga petugas keamanan dan lainnya seorang reporter Global Times yang berafiliasi dengan Partai Komunis Cina.

Petugas polisi antihuru-hara memasuki pintu depan bandara dan salah satu petugas sempat menarik pistol, tetapi tidak menembakkan pistolnya ketika bentrok.

Pada hari Rabu, para demonstran menyadari kesan negatif yang mereka tunjukkan dan meminta maaf. "Kami meminta maaf atas perilaku kami, tetapi kami terlalu takut," tulis salah satu pesan di forum online yang digunakan oleh pengunjuk rasa. "Polisi kami menembak kami, pemerintah mengkhianati kami, institusi sosial mengecewakan kami. Tolong bantu kami."

"Mohon terima permintaan maaf kami yang tulus kepada semua penumpang, wartawan, paramedis," tulis unggahan lain. "Kami akan belajar dari kesalahan kami. Tolong beri kami kesempatan kedua untuk membuktikan diri bahwa kami bisa lebih baik."

Protes yang dimulai karena RUU Ekstradisi ke Cina daratan, telah tumbuh menjadi seruan untuk pemilihan langsung dan penyelidikan lebih lanjut tentang pelanggaran dan kekerasan olej polisi. Demonstrasi dimulai pada bulan Juni menarik sebanyak dua juta orang, menurut penyelenggara, dan ribuan orang terus bergabung dan hampir setiap hari terjadi demonstrasi di Hong Kong.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

10 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

10 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

11 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

18 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya