PBB Minta Eropa Terima 500 Imigran yang Terkatung-katung di Laut

Rabu, 14 Agustus 2019 13:18 WIB

Sejumlah orang melompat ke laut saat kapal yang membawa imigran kelebihan muatan akan terbalik di lepas pantai Libya, 25 Mei 2016. Tim penyelamat Italia menyelamatkan 500 imigran yang berhasil selamat dari kapal yang terbalik. (Marina Militare via AP Photo)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan urusan pengungsi PBB mendesak negara-negara Eropa agar mengizinkan dua kapal penyelamat menurunkan lebih dari 500 imigran yang terkatung-katung di laut saat negara-negara itu bertengkar tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kedatangan para imigran itu.

Para imigran tersebut diselamatkan saat berupaya menyeberangi Laut Mediterania dari Afrika Utara. Penyelamatan dilakukan oleh dua kapal sewaan yang dibiayai sejumlah kelompok nirlaba.

Pemerintah Italia telah melarang kapal itu memasuki teritorial negara tersebut. Hal serupa dilakukan negara kepulauan Malta yang tak mau kapal-kapal pembawa imigran itu bersandar di negara itu.

Masih belum diketahui kemana kapal imigran itu akan berlabuh, namun saat ini Pulau Lampedusa di Italia telah menjadi area terdekat bagi kapal itu. Sekitar 150 penumpang telah diselamatkan oleh sebuah kapal berbendera Spanyol. Ke-150 imigran itu diambil dari Laut Mediterania 13 hari lalu.

"Kita berkejaran dengan waktu. Badai akan segera datang dan kondisinya semakin memburuk," kata utusan Palang Merah Internasional untuk wilayah Mediterania, Vincent Cochetel, seperti dikutip dari english.alarabiya.net.

Advertising
Advertising

Pada tahun ini jumlah imigran yang bisa berlindung ke Eropa melalui jalur laut secara substansi telah menurun banyak. Palang Merah mengatakan pada 2019 hampir 600 orang tewas atau hilang di laut saat berlayar dari Libya menuju Malta atau Italia.

Palang Merah mengatakan banyak dari imigran itu adalah orang-orang yang selamat dari tindak kekerasan mengerikan di Libya. Cochetel mendesak kapal-kapal itu harus segera bersandar dan mengizinkan para penumpangnya mendapatkan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

9 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

10 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya