Bentrok di Yuen Long, Penjualan Properti Hong Kong Lesu
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 28 Juli 2019 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Angka penjualan apartemen di Hong Kong lesu setelah bentrokan yang terjadi di distrik Yuen Long sepekan lalu.
Penjualan apartemen selama akhir pekan oleh Sun Hung Kai Properties di Kam Tin, dekat Yuen Long tempat polisi bentrok dengan pengunjuk rasa, semakin tersendat karena hampir dua bulan kerusuhan publik yang tak henti-hentinya berimbas pada real estat Hong Kong, menurut laporan South China Morning Post, 28 Juli 2019.
Sun Hung Kai hanya menjual tujuh dari 145 unit proyek Park Yoho Napoli di Kam Tin, hanya 3 km dari Yuen Long, tempat puluhan ribu demonstran berdemo pada hari ini sebagai protes terhadap serangan massa 21 Juli terhadap penumpang MRT. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Meningkatnya keresahan sosial semakin menguji sentimen di pasar perumahan Hong Kong, salah satu negara dengan harga properti tertinggi di dunia.
Demonstrasi bermunculan di semua sudut kota termasuk bandara selama tujuh minggu terakhir, yang awalnya dipicu oleh desakan pemerintah untuk RUU Ekstradisi kontroversial yang akan memungkinkan ekstradisi ke Cina daratan. Para pengunjuk rasa telah memperluas tuntutan mereka untuk hak pilih universal dari penarikan RUU tersebut.
Namun dampak kerusuhan Yuen Long tak berpengaruh di Pak Shek Kok di bagian timur New Territories, di mana Great Eagle menjual semua 238 apartemen yang ditawarkan dalam gelombang pertama proyek Ontolo, menurut agen penjualan. Henderson Land Development juga menjual 20 unit di South Walk Aura di Aberdeen di tepi selatan Pulau Hong Kong.
"Proyek Ontolo terjual sangat baik, meskipun ada insiden baru-baru ini," kata kepala departemen perumahan Midland Realty Sammy Po.
Hasil yang beragam menambah ketidakpastian yang dihadapi pasar properti residensial termahal di dunia, sebagai kombinasi dari perang perdagangan AS-Cina selama setahun dan kerusuhan sipil terburuk di Hong Kong.
Jumlah rumah yang belum terjual dan baru selesai dibangun mencapai 10.000 unit pada akhir Juni, tertinggi dalam lebih dari satu dekade.
"Pembeli yang membeli flat untuk tinggal masih antusias, sementara mereka yang membeli untuk investasi murni menjadi ragu-ragu," kata Sammy Po.
Proyek Ontolo di Great Eagle dibantu oleh harga yang lebih terjangkau daripada rata-rata properti lain di Hong Kong, dengan harga mulai dari HK$ 5,53 juta (Rp 9,58 miliar) hingga HK$ 19,94 juta (Rp 35,7 miliar) untuk flat antara 36 meter persegi dan 114 meter persegi, atau antara HK$ 11.446 (Rp 20,5 juta) per meter persegi dan hingga HK$ 16.202 (Rp 30 juta) per meter persegi