Kampanye Anti-Narkoba, Duterte Tak Mau Disidang di Luar Negeri

Kamis, 18 Juli 2019 05:00 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan tidak akan pernah membiarkan dirinya disidangkan oleh sebuah pengadilan internasional atas kampanye anti-narkoba yang dilakukannya. Duterte pun bersumpah tidak akan menyerah dalam memberantas narkoba.

Duterte Menolak Investigasi Internasional Soal Perang Narkoba

Pernyataan itu dilontarkan Duterte dalam sebuah wawancara televisi dengan seorang pastur. Duterte mengatakan sistem peradilan Filipina baik-baik saja sehingga suatu langkah bodoh membayangkan dia memasuki sebuah persidangan internasional.

"Saya hanya akan menghadapi persidangan di pengadilan Filipina. Sidang itu dipimpin oleh hakim dari Filipina dan jaksa penuntutnya dari Filipina. Saya tidak akan menjawab pertanyaan dari seorang ras Kaukasia atau pun bertanya pada orang kulit putih di sana. Anda pastik bodoh," kata Duterte, Selasa malam, 16 Juli 2019.

Puluhan mantan pengguna napza yang tergabung dalam Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, 11 Oktober 2016. Menurut merka, tindakan Duterte pada pengguna narkoba dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. TEMPO/Imam Sukamto

Advertising
Advertising

Balita 3 Tahun di Filipina Jadi Korban Operasi Melawan Narkoba

Dia menegaskan Filipina memiliki sistem peradilan sendiri. Dengan begitu, dia pun mempertanyakan mengapa harus dibawa ke persidangan di tempat lain.

"Saya punya negara dan peradilan disini berjalan, saya tahu itu," kata Duterte.

Kubu oposisi Filipina berargumen kepolisian membunuh dengan impunitas atau tanpa proses pidana. Presiden Filipina saat ini mengepalai pengadilan, komisi dan badan investigasi sehingga sedikit peluang Duterte dimakzulkan atau bisa diadili di dalam negeri.

Duterte, 74 tahun, sebelumnya pernah mengatakan dia sangat berkomitmen pada kampanye perang melawan narkoba yang dijalankan pemerintahannya. Dia pun siap diadili atas dugaan kejahatan kemanusiaan di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC yang ada di Den Haag, Belanda, atau bahkan membusuk di penjara di sana.

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

8 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya