3 Perusahaan Amerika Jual Senjata ke Taiwan, Cina Mengancam

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 13 Juli 2019 12:01 WIB

Militer AS memodifikasi peluncur rudal Stinger untuk menghadapi drone ISIS. Kredit: US Army/Daily Mail

TEMPO.CO, Washington - Pemerintah Cina mengancam akan mengenakan sanksi kepada sejumlah perusahaan pembuat senjata dari Amerika Serikat. Ini terkait rencana penjualan senjata senilai sekitar Rp31 triliun dari AS ke Taiwan, yang menghadapi tekanan Beijing agar mau bersatu.

Baca juga: Kapal Perang Prancis Lewat Selat Taiwan, Cina Protes

Sebelum ini, AS pernah mengenakan sanksi kepada militer Cina karena memesan rudal anti-serangan udara S-400, yang telah dikirim pada Desember 2018 dan telah diuji-cobakan.

Berikut ini tiga perusahaan AS yang terancam terkena sanksi dari Cina:

  1. Raytheon Missile System
Advertising
Advertising

Ini merupakan perusahaan yang memproduksi rudal anti pesawat terbang Stinger FM-92 seperti helikopter dan pesawat pengangkut pasukan.
Perusahaan ini bekerja sama dengan General Dynamics, yang merancang rudal canggih ini.

Baca juga: AS Sebut Taiwan Sebagai Negara, Provokasi Cina?

Rudal Stinger telah beroperasi sejak 1981 dan sekarang telah masuk ke generasi keempat. Rudal ini merupakan penyempurnaan dari rudal Redeye, yang ‘bertugas’ menyasar target udara.

Seperti dilansir situs military-today.com, Ini membuat Stinger memiliki kemampuan canggih seperti jangkauan dan presisi yang jauh lebih akurat. Rudal ini juga dilengkapi dengan sensor inframerah dan dapat beroperasi dari jarak 8 kilometer.

Baca juga: Taiwan Tuding Cina Tingkatkan Upaya Infiltrasi Politik

  1. General Dynamics

Selain merancang rudal canggih Stinger, perusahaan ini juga memproduksi tank M1 Abrams. Taiwan memesan tank M1A2T, yang merupakan varian baru dengan kemampuan canggih.

Tank ini diproduksi pada 1990 dan mewakili pengembangan teknologi tank dari angkatan darat AS. M1A2 merupakan salah satu tank dengan desain paling moderen di dunia.

Fitur commander weapon stasiun mengalami perubahan dan bagian interiornya mengadopsi sejumlah teknologi baru.

Ada teknologi canggih yaitu IVIS yang memungkinkan antar pengemudi tank saling berkomunikasi saat menyerang musuh. Ini memudahkan untuk mencari lokasi musuh dan menghancurkannya.

Tank ini juga dilengkapi dengan teknologi peta grafis, yang memudahkan pengenalan medan tempur dengan akurat seperti dilansir military.com.

  1. Lockheed Martin

Perusahaan ini merupakan perancang dan manufaktur dari jet tempur generasi kelima F-35, yang dapat terbang dan mendarat secara vertikal.

Jet tempur ini menjadi favorit dari banyak negara termasuk Korea Selatan dan Jepang, yang memodernisasi militernya dengan teknologi abad 21.

Dengan kemampuan terbang dan mendarat secara vertikal, jet tempur F-35 ini cocok untuk beroperasi di wilayah sempit dan tidak terdapat landasan pesawat terbang seperti negara kepulauan kecil seperti Taiwan. Ini membuatnya memiliki keunggulan jauh di atas jet tempur lainnya.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

4 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

9 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya