4 Serangan Senjata Kimia di Perang Sipil Suriah

Kamis, 11 Juli 2019 17:15 WIB

Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa-sisa api di Pusat Penelitian Suriah yang dihancurkan oleh serangan udara koalisi AS di Barzeh, Suriah, 14 April 2018. Serangan udara Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis disebutkan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW mengirimkan tim investigasi ke Suriah untuk menyelidiki serangan senjata kimia dalam perang sipil di negara itu adalah sebuah terobosan. Rencananya, tim investigasi akan menyelidiki sembilan kasus serangan senjata kimia.

Pengiriman tim investigasi dari OPCW ini ditentang oleh Rusia, Iran, Suriah dan sekutu-sekutu negara itu. Kepala OPCW Fernando Arias mengatakan Suriah belum mau menerbitkan visa untuk anggota tim investigasi yang akan berangkat ke Suriah melakukan penyelidikan atau bekerja sama memberikan dokumen yang diperlukan.

Baca juga : OPCW Akan Investigasi 9 Serangan Senjata Kimia di Suriah

Lokasi penghancuran senjata kimia milik Amerika Serikat. [situs OPCW]

Baca juga: Rusia Tuduh Pihak Asing Rencanakan Serangan Kimia Suriah

Advertising
Advertising

Penolakan itu kemungkinan karena Inggris, Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa menuding pasukan militer Suriah yang melancarkan serangan senjata kimia mematikan tersebut. Tuduhan itu dibantah oleh Damaskus.

Berikut empat serangan senjata kimia yang terjadi dalam perang sipil Suriah dikutip dari reuters.com, Kamis, 11 juli 2019.

  1. Pada 2014 serangan senjata kimia terjadi di Kafr-Zita wilayah utara Hama dan Marea di wilayah utara Aleppo. Kota Kafr-Zita merupakan salah satu daerah berpenduduk paling padat penduduk di Suriah. Serangan senjata kimia di kota ini tak pelak membuat masyarakat panik.

  1. Pada 2015, terjadi tiga serangan senjata kimia di wilayah Ltamenah dan satu serangan di Hama. Sekitar tiga juta orang tinggal di area utara Suriah ini, sebuah wilayah yang dikuasai pemberontak.

  1. Pada 2016, serangan senjata kimia terjadi di kota Saraqib. Situs Al Jazeeramelaporkan setidaknya 33 warga sipil termasuk 18 wanita dan 10 anak-anak, mengalami sesak nafas setelah helikopter menjatuhkan bom kimia di Kota Saraqeb di provinsi Idlib yang dikuasai kelompok pemberontak.

  1. Pada 2018, terjadi serangan senjata kimia di kota Douma pada 7 April 2018. Serangan ini telah berbuntut pada kemarahan Amerika Serikat. Negara Abang Sam itu menggandeng Inggris dan Prancis untuk merespon serangan senjata kimia di Douma dengan menembakkan rudal ke fasilitas-fasilitas militer Suriah. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan senjata kimia, yang mematikan lebih dari 60 orang dan melukai ratusan orang.

Perang sipil Suriah terjadi pada Maret 2011 menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang berkuasa sejak tahun 2000, mundur. Unjuk rasa yang semula berjalan damai, dengan cepat berubah menjadi perang sipil yang tak terkendali hingga menimbulkan gelombang pengungsi. Presiden Assad menolak tuntutan mundur dan saat ini sedang mengupayakan program membangun kembali Suriah.

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

6 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

7 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

8 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

9 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

12 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

13 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya