Trump Bebaskan 110 Produk Cina dari Tarif Impor Perang Dagang

Rabu, 10 Juli 2019 17:30 WIB

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump akan membebaskan 110 produk Cina mulai dari peralatan medis hingga kapasitor utama dari tarif impor tinggi AS.

Daftar pembebasan tarif impor sengketa perang dagang ini, akan memberikan keringanan dari tarif 25 persen Amerika Serikat senilai US$ 34 miliar (Rp 480 triliun) impor Cina pada 6 Juli 2018, menurut laporan Reuters, 10 Juli 2019.

Amerika Serikat dan Cina akan melanjutkan perundingan pekan ini setelah dua bulan negosiasi berakhir buntut, setahun sejak perang dagang dimulai. Washington mendorong Beijing untuk memperbaiki praktik perdagangan, yang diklaim Trump tidak adil dan ilegal.

baca juga: Empat Negara Diuntungkan dari Perang Dagang Amerika Serikat-Cina

Pengecualian tarif oleh kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mengikuti 1.000 pengecualian lain yang diberikan pada tahun lalu. Amerika Serikat telah memungut tarif impor Cina senilai US$ 250 miliar (Rp 3.532 triliun) dan mengancam akan memberlakukan tarif impor US$ 300 miliar (Rp 4.239 triliun) lainnya.

Advertising
Advertising

Ancaman itu ditangguhkan setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di KTT G20 di Osaka. Keduanya sepakat melanjutkan perundingan perang dagang.

Pertemuan antara Xi Jinping dan Donald Trump berlangsung 80 menit, 10 menit kurang dari yang dijadwalkan.[REUTERS]

USTR telah mengecualikan komponen dalam perangkat Medtronic yang digunakan untuk mengobati tumor hati, satu dari 12 permintaan pengecualian yang diberikan kepada pembuat perangkat medis terbesar di dunia. Perusahaan berpendapat bahwa komponen R&D, paling berisiko untuk pencurian kekayaan intelektual, tidak diproduksi di Cina.

Palo Alto Networks, sebuah perusahaan cybersecurity, juga menerima pengabaian untuk salah satu komponen elektronik yang diimpornya dari Cina, sebuah kapasitor tantalum yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik pada peralatan firewall jaringannya.

Perusahaan mengatakan pengganti komponen tidak diproduksi di Amerika Serikat dan bahwa perangkat tidak jatuh di bawah tujuan teknologi tinggi dari program pengembangan industri Made in Cina 2025, yang menurut pemerintahan Trump disubsidi secara tidak adil dan berkontribusi pada pencurian Kekayaan intelektual AS.

Baca juga: 600 Perusahaan Amerika Surati Trump Minta Hentikan Perang Dagang

Varian Medical Systems juga diberikan pengecualian untuk beberapa peralatan radioterapi setelah berargumen bahwa tarif hanya akan merugikan mereka karena tidak ada alternatif lain yang tersedia.

Varian mengatakan tarif akan merugikannya terhadap saingan Eropa-nya.

Pada Mei, USTR menolak 5.311 dari hampir 13.000 permintaan untuk dikecualikan.

Salah satu yang ditolak adalah Tesla, yang meminta pengecualian tarif impor untuk beberapa sirkuit buatan Cina untuk kendaraannya, karena dianggap USTR secara strategis penting untuk program Made in Cina 2025.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya