Presiden Duterte Tak Mau Filipina Jadi Umpan Amerika Serikat

Rabu, 10 Juli 2019 09:23 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuding Amerika Serikat telah menjadikan sekutu-sekutunya sebagai umpan untuk Beijing. Sindiran itu dilontarkan terkait sengketa Laut Cina Selatan antara Cina - Filipina.

"Kalau Washington ingin Filipina memerangi Cina, maka militer Amerika Serikat harus datang duluan dan lebih dulu melepaskan tembakan. Selalu ada momen Amerika Serika menekan kami, menyemangati kami, membuat kami menjadi umpan mereka. Menurut Anda masyarakat Filipina ini cacing tanah?, " kata Presiden Duterte, dalam sebuah pidatonya di Provinsi Leyte, Filipina, Jumat, 5 Juli 2019, namun baru diketahui media dua hari kemudian.

Baca juga:Duterte Menolak Investigasi Internasional Soal Perang Narkoba

Baca juga:Rodrigo Duterte Mengaku Takut Karma dan Percaya Tuhan

Dikutip dari rt.com, Rabu, 10 Juli, Duterte mengatakan Amerika Serikat harusnya membawa sendiri pesawat-pesawat tempurnya ke Laut Cina Selatan, menjadi pihak pertama yang melepaskan tembakan dan Filipina akan berada di belakang negara itu. Manila saat ini merasa seperti sandwich setelah Amerika Serikat menuntut negara itu agar bersikap lebih tegas pada Beijing yang memperluas wilayah lautnya di Laut Cina Selatan, khususnya di pulau-pulau yang diklaim milik Filipina.

Advertising
Advertising

"Silakan perang, Anda ingin masalah kan? Ok, mari kita lakukan itu. Cina tidak seharusnya membangun pulau-pulau buatan di laut. Ini jelas melanggar hukum internasional dan faktanya Cina membangunnya di zona ekonomi eksklusif Filipina. Mereka (Amerika Serikat) membiarkan Cina melakukan pembangunan di sana. Semua persenjataan sudah ada disana, rudal pun sudah diisi," kata Duterte.

Sebelumnya pada Juni lalu, sebuah perahu nelayan Filipina ditabrak oleh sebuah kapal asal Cina hingga tenggelam. Sebanyak 22 awak kapal dibiarkan berjuang sendiri menyelamatkan diri. Kejadian ini disebut militer Filipina sebagai tabrak lari di wilayah laut. Para awak kapal itu semuanya diselamatkan oleh sebuah kapal dari Vietnam.

Presiden Duterte menganggap insiden itu sebagai kecelakaan kecil di laut dan menyerukan agar militer Filipina menahan diri dari Beijing. Duterte menolak untuk memperburuk situasi karena dia menyadari pihakya tak akan pernah menang dalam pertempuran melawan Cina.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

11 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

18 hari lalu

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

20 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

22 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya