Jerman Minta Iran Dibujuk Soal Perjanjian Nuklir

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Juli 2019 08:01 WIB

Menlu Jerman, Heiko Maas, dan Menlu Iran, Javad Zarif, bertemu di Teheran membahas perjanjian nuklir. DW

TEMPO.CO, Berlin – Pemerintah Jerman mengatakan pemerintah Iran harus dibujuk agar tetap berkomitmen pada Perjanjian Nuklir Iran 2015.

Baca juga: Apa Isi Perjanjian Nuklir Iran yang Ditolak Amerika Serikat?

Juru bicara kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan ini menanggapi pernyataan Teheran bahwa instalasi nuklir Iran bisa memproduksi uranium yang diperkaya di atas batas yang diatur kesepakatan internasional.

Advertising
Advertising

“Bola berada di tangan Iran. Kami ingin menjaga perjanjian damai itu. Untuk itu, pihak-pihak harus tetap pada perjanjian itu,” kata juru bicara kemenlu Jerman dalam jumpa pers reguler seperti dilansir Reuters pada Senin, 8 Juli 2019.

Baca juga: Presiden Prancis Waswas Nasib Kesepakatan Nuklir Iran

Saat ditanya apa yang menjadi garis batas bagi pemerintahan Jerman soal ini, juru bicara ini mengatakan,”Tujuan utama kami adalah Iran mematuhi kesepakatan itu.” Dia mengatakan Teheran harus membalik semua langkah yang mengkontradiksi kesepakatan itu.

Pemerintah Iran mengumumkan instalasi nuklir negaranya telah memproduksi uranium yang diperkaya melewati batasan 300 kilogram per tahun. Kadar uranium ini relatif rendah yaitu 3.67 persen. Sedangkan kandar uranium untuk bom minimal 90 persen.

Baca juga: Amerika Serikat Minta Pertemuan Darurat IAEA Bahas Nuklir Iran

Namun, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mempertimbangkan untuk memproduksi kadar uranium yang lebih tinggi yaitu 20 persen atau lebih. Juru bicara pemerintah Iran mendesak negara Eropa mematuhi kesepakatan mengenai manfaat ekonomi yang diterima Iran.

Jerman merupakan satu dari lima negara yang masih mendukung perjanjian nuklir yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina. AS telah menyatakan diri keluar secara sepihak dari perjanjian ini pada 2018.

Presiden AS, Donald Trump, mengenakan berbagai sanksi ekonomi kepada Iran seperti pelarangan pembelian minyak Iran dan penggunaan dolar. Ini membuat Iran tidak bisa mendapat manfaat ekonomi dari perjanjian nuklir ini dan mengancam akan menaikkan produksi uranium yang diperkaya.

Baca juga: Lima Negara Tanggapi Soal Perjanjian Nuklir Iran, Apa Katanya

Time melansir pemerintah Iran mengatakan tetap membuka jalur diplomasi untuk menyelamatkan Perjanjian Nuklir Iran 2015. Juru bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi, mengatakan dia belum tahu sejauh mana program pengayaan uranium Iran telah berjalan saat ini.

Sebelumnya, salah satu pejabat yang dekat dengan pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengatakan Iran butuh 5 persen pengayaan uranium. “Ada banyak spekulasi, jadi kami tidak tahu. Kami akan mencari tahu seperti apa kebutuhan kami,” kata Mousavi seperti dilansir Time.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

16 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

16 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya