Ada Robot Penyaji Laksa di Singapura, seperti Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 8 Juli 2019 18:59 WIB

Ini robot pembuat laksa dari Singapura bernama Sophie. Channel News Asia

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan katering dari Singapura menggunakan bantuan robot untuk meracik makanan laksa, yang bisa disajikan dalam 45 detik.

Baca juga: Oops Pernah Mencuri, Miss Singapura Mundur

Manajemen perusahaan bernama Neo Group mengatakan robot mie ini bisa menyajikan 80 mangkuk mie dalam satu jam.

“Inovasi ini diumumkan pada Jumat pekan lalu pada pameran pertama perusahaan di SMU School of Law,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 7 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Pameran ini juga menyajikan 15 merek kuliner dari Neo Group seperti Orange Clove, Neo Garden, dan Lavish Dine Catering dengan menu terbarunya.

Baca juga: Singapura Denda Pembuang Karet Gelang di Jalan Rp 3,1 Juta

Untuk memesan laksa ini, calon pembeli cukup memilih jeni mie yang diinginkan dan tambahannya seperti potongan ikan olahan dan toge. Robot Sophie lalu akan mencampurkan mie laksa dengan bahan tambahan tadi serta menambahkan kuah. Keseluruhan proses ini memerlukan waktu sekitar 45 detik.

Robot ini dirancang oleh perusahaan robot lokal. Neo Group menawarkan jasa robot ini dan gerainya untuk disewakan kepada pebisnis yang tertarik baik dari kalangan pengusaha kecil hingga besar.

Setiap penyewa robot ini bisa mengaktifkannya dalam tiga jam karena robot ini bisa bekerja tanpa bantuan seorang chef di lokasi.

Baca juga: Singapura Atur Jam Penjualan Makanan Mengandung Alkohol

Saat ini, Neo Group belum mengumumkan kisaran harga sewa robot canggih ini. Namun, perusahaan berencana membuat beberapa robot serupa untuk menu yang berbeda.

“Stasiun mie ini merupakan stasiun makanan paling populer yang kami miliki saat ini untuk acara katering. Itu sebabnya kami membuat stasiun robot makanan,” kata Sally Liew, direktur eksekutif Neo Group.

Liew mengaku inovasi robot penyaji makanan ini bakal semakin populer dan menjadi stasiun masak otomatis yang umum dipakai di Singapura. “Ini baru permulaannya saja,” kata dia.

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

18 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

1 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

3 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

4 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

4 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

5 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya