Iran Lampaui Batas 300 Kg Uranium dari Perjanjian Nuklir 2015

Minggu, 7 Juli 2019 15:17 WIB

Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya "kue kuning", bahan baku yang digunakan untuk pengayaan nuklir.[Tehrantimes]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan pada hari Senin bahwa Iran telah melampaui batas 300 kilogram cadangan uranium yang diperkaya yang ditetapkan oleh perjanjian nuklir 2015.

Sputnik melaporkan, 7 Juli 2019, otoritas Iran telah mengumumkan bahwa pengayaan uranium mereka akan melampaui 3,6 persen dalam beberapa jam, yang berada di atas batas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015(JCPOA). Iran juga telah berjanji untuk mengurangi komitmennya terhadap perjanjian nuklir setiap jangka 60 hari jika masalah ini tidak terselesaikan.

"Jika peluang ini tidak digunakan, tidak ada yang harus meragukan keseriusan kami bahwa pengurangan komitmen kami (di bawah JCPOA) akan berlanjut setiap 60 hari," tegas Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

Baca juga: Presiden Prancis Waswas Nasib Kesepakatan Nuklir Iran

Menurut Araghchi, Eropa telah gagal memenuhi komitmennya untuk JCPOA, sementara pintu diplomasi masih terbuka.

Advertising
Advertising

Araghchi menggarisbawahi bahwa mengurangi komitmen Iran berdasarkan perjanjian nuklir berjalan bersamaan dengan menyelamatkan JCPOA, dan tidak menghancurkannya.

Namun, inisiatif baru diperlukan, Araghchi mengatakan pada pertemuan bersama kabinet Iran dan juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behruz Kamalvandi.

"Kami tidak siap untuk tinggal di JCPOA dengan harga berapa pun. Hari ini, setiap langkah yang kami ambil untuk pengayaan uranium bertujuan untuk menyelamatkan JCPOA. Melestarikan kesepakatan nuklir adalah prinsip bagi kami," kata juru bicara pemerintah Ali Rabii pada Ahad.

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

Pengumuman itu datang enam hari setelah Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengumumkan bahwa Teheran akan memperkaya uraniumnya di luar level 3,67 persen, diuraikan dalam kesepakatan nuklir 2015, dan Iran akan mempertahankan pengayaan pada tingkat yang dianggap perlu.

Mengomentari keputusan tersebut, Presiden Iran Hassan Rouhani menjelaskan bahwa langkah Iran untuk mengurangi komitmennya tidak bertujuan merusak JCPOA, tetapi juga upaya untuk menyelamatkannya.

"Karena kami percaya bahwa jika kami tidak melakukan apa-apa, kesepakatan itu akan gagal," katanya.

Baca juga: Masyarakat Iran Tak Mencemaskan Ketegangan dengan Amerika Serikat

Setelah pengumuman itu, Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Iran untuk "berhati-hati dengan ancaman" dalam kicauan Twitter-nya. Washington juga mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengadakan sesi khusus untuk mengatasi masalah aktivitas nuklir Iran.

Uni Eropa telah menyuarakan dukungan kuatnya untuk kesepakatan nuklir. Khususnya, pada hari Sabtu, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan panggilan telepon dengan presiden Iran, di mana mereka setuju untuk mencari syarat untuk memulai kembali pembicaraan antara semua pihak dalam kesepakatan nuklir pada 15 Juli.

Baca juga: Amerika Serikat Minta Pertemuan Darurat IAEA Bahas Nuklir Iran

Rusia, salah satu pihak dalam perjanjian nuklir bersama negara-negara Eropa, juga bereaksi terhadap pengumuman Iran. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan bahwa Iran telah melampaui batas persediaan uranium yang diperkaya, karena sanksi AS yang melarang pembelian uranium berlebihan dari Teheran.

Pada 8 Mei, Iran mengumumkan bahwa mereka sebagian menghentikan kewajibannya membatasi cadangan uranium di bawah perjanjian nuklir Iran 2015, tepat setahun setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

10 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya