Kapal Selam Rusia yang Terbakar Dirancang untuk Operasi Khusus

Jumat, 5 Juli 2019 11:30 WIB

Pelaut Rusia menghadiri upacara mengenang rekan mereka yang tewas dalam kecelakaan kapal selam nuklir di Laut Barents, di Katedral Angkatan laut Saint Nicholas di Kronstadt, Rusia, 4 Juli 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akhirnya mengungkap ke publik kapal selam nuklir mereka terbakar di Laut Barents, setelah dituding merahasiakan insiden tersebut.

Rusia, yang mengatakan informasi kapal selam dalam kecelakaan terbaru adalah informasi rahasia, mengatakan kebakaran terjadi pada hari Senin, meskipun baru diungkapkan secara resmi pada Selasa malam, menurut laporan Reuters, 5 Juli 2019.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah merilis foto-foto para pelaut yang telah meninggal, memanggil mereka sebagai "patriot sejati Tanah Air".

Baca juga: Putin Akui Kapal Selam Nuklir Rusia Terbakar, 10 Kapten Tewas

Secara terpisah, foto penghormatan mereka beredar di media sosial yang tampaknya telah digantung di dinding fasilitas militer Rusia, namun keaslian foto ini belum dikonfirmasi. Tetapi dikatakan bahwa para pelaut itu telah bertugas di kapal selam yang dikenal dengan sebutan AS-31.

Advertising
Advertising

Media Rusia sebelumnya telah melaporkan, tanpa konfirmasi resmi, bahwa kapal itu adalah AS-31 atau AS-12 dan dirancang untuk melakukan operasi khusus di kedalaman di mana kapal selam biasa tidak dapat beroperasi.

Baca juga: Pentagon Soroti Kapal Selam Serbu Cina

Kapal selam ini terdiri dari serangkaian bola yang saling terhubung yang memungkinkannya menahan tekanan air pada kedalaman yang sangat tinggi. Pakar militer Barat telah menyebut kapal selam itu mampu menyelidiki dan bahkan mungkin memutuskan kabel komunikasi bawah laut.

Kremlin awalnya enggan mengeluarkan informasi tentang kebakaran yang menewaskan 14 pelaut akibat menghirup asap, dan menyebutnya sebagai rahasia negara.

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk membahas insiden baru-baru ini dengan kapal selam laut dalam Rusia, yang terbakar di wilayah Laut Barents, di Moskow, Rusia 4 Juli 2019. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]

Kapal selam, yang lebih kecil dari kapal selam dan memiliki cadangan daya terbatas, sedang melakukan penelitian di perairan teritorial Rusia pada saat kebakaran dan sekarang di pangkalan angkatan laut di Severomorsk di Laut Barents.

Menurut transkrip Kremlin yang dirilis Kamis, dikutip dari CNN, Putin bertanya kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu tentang status "unit tenaga nuklir" kapal.

"Tuan Presiden, unit tenaga nuklir telah ditutup," jawab Shoigu, yang telah mengunjungi Severomorsk.

"Para kru telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan unit, yang dalam keadaan berfungsi," tambah Shoigu.

Baca juga: Ilmuwan Rusia Saran Pindahkan Gas Alam Pakai Kapal Selam Nuklir

Dia mengkonfirmasi kepada Putin bahwa kapal itu dapat diperbaiki dan mengatakan penyebab utama kecelakaan adalah api di baterai (kompartemen) yang menyebar.

Shoigu mengawasi penyelidikan atas insiden itu. Pada hari Rabu, ia mengindikasikan ada beberapa yang selamat dan bahwa 10 korban adalah kapten. "Empat belas anggota awak terbunuh, sisanya selamat," katanya sesuai dengan RIA-Novosti.

"Tujuh dari yang tewas adalah kapten dari peringkat pertama, dan tiga adalah kapten dari peringkat kedua. Dua adalah Pahlawan Rusia. Semua perwira yang meninggal akan dihadiahkan penghargaan negara secara anumerta," tambahnya.

Baca juga: Menhan Klaim Senjata Mutakhir Rusia Ratusan Kali Lebih Murah

Putin memerintahkan Shoigu untuk menyiapkan penghargaan negara anumerta bagi para awak kapal selam yang mati. Investigasi resmi kecelakaan kapal selam kemungkinan sudah berlangsung secara rahasia.

Sementara itu, para pelaut Rusia menghadiri upacara peringatan pada hari Kamis di Katedral Angkatan Laut St Nicholas, di kota pelabuhan Kronstadt dekat St Petersburg, untuk menghormati 14 rekan mereka yang tewas dalam kecelakaan kapal selam nuklir.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

10 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

6 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya