Inggris Tunda Ekspor Perlengkapan Polisi Hong Kong, Kecuali...

Rabu, 3 Juli 2019 19:22 WIB

Polisi berusaha memukul pengunjuk rasa saat peringatan penyerahan kedaulatan Hong Kong ke Cina di Hong Kong, 1 Juli 2019. Ratusan warga Hong Kong kembali berdemonstrasi dan menutup beberapa ruas jalan protokol setempat. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt meminta izin ekspor perlengkapan pengendalian demonstrasi untuk kepolisian Hong Kong ditunda hingga hasil penyelidikan independen atas bentrokan antara polisi dan demonstran rampung dengan memuaskan.

Baca juga: Saat Pendemo Duduki Gedung Parlemen Hong Kong

"Hasil penyelidikan akan menginformasikan penilaian kita terhadap izin pengajuan ekspor ke polisi Hong Kong. Kita tidak akan menerbitkan izin ekspor mengenai perlengkapan pengendalian kerumunan ke Hong Kong kecuali kita puas bahwa perhatian pada HAM dan kemerdekaan fundamental telah dijalankan," kata Hunt di hadapan parlemen rendah Inggris, seperti dikutip dari South China Morning Post, 3 Juli 2019.

Inggris kemarin, 2 Juli 2019, mendesak Hong Kong untuk melaksanakan penyelidikan independen tentang bentrokan yang pecah antara polisi dan demonstran.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

Advertising
Advertising

"Kami tetap sangat prihatin dengan situasi di Hong Kong," kata Hunt.

Sumber di Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan saat ini belum ada izin ekspor seperti itu. Terakhir, Inggris mengeluarkan izin ekspor gas ari mata, granat tangan, dan tabung gas air mata untuk polisi Hong Kong untuk digunakan dalam latihan. Lisensi ini diterbitkan pada Juli 2018.

Sedangkan izin ekspor peluru karet terkahir pada Juli 2015 dan izin ekspor perisai untuk menghadapi kerusuhan ditolak pada April 2019.

Baca juga: Media Cina Tuding Barat Dukung Unjuk Rasa Hong Kong

Jutaan warga Hong kong menggelar demonstrasi pada Juli ini untuk menolak pembahasan RUU Ekstradisi yang membolehkan tersangka yang diproses hukum di Hong Kong diadili di Cina dan daerah lain yang tidak memiliki kesepakatan ekstradisi secara resmi dengan Hong Kong.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya