Israel Siapkan Militernya Antisipasi Perang AS dan Iran

Rabu, 3 Juli 2019 11:05 WIB

Seorang tentara Israel berjalan di samping deretan tank yang diterjunkan di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Militer Israel menerjunkan sejumlah tank militer miliknya ke dekat Jalur Gaza guna mengamankan menjelang dilakukannya aksi demo warga Palestina, "Pawai Akbar Kepulangan" atau "Great March of Return". REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Israel mempersiapkan militer Israel untuk segala bentuk ekskalasi di Teluk antara Iran dan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan kepada sebuah forum keamanan internasional bahwa Iran mungkin secara tidak sengaja tersandung dari apa yang disebutnya zona abu-abu ke arah konfrontasi.

Baca juga: Warga Iran Lebih Cemas Sanksi Dibanding Perang dengan AS

"Harus diperhitungkan bahwa perhitungan yang keliru oleh rezim (Iran)...bertanggung jawab untuk membawa perubahan dari 'zona abu-abu' ke 'zona merah', yaitu siaga merah militer," kata Israel Katz dikutip dari Reuters, 3 Juli 2019.

"Kita harus siap untuk ini, dan dengan demikian Israel terus mengabdikan dirinya untuk membangun kekuatan militernya untuk acara yang harusnya menanggapi skenario eskalasi," tambahnya.

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri sementara Israel, Israel Katz. Sumber: The Times of Israel

Israel telah lama mengancam untuk mengambil tindakan militer pendahuluan untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir.

Iran mengatakan tidak memiliki rencana membuat senjata nuklir. Salah satu anggota parlemen seniornya memperingatkan pada hari Senin bahwa Israel akan dihancurkan hanya dalam setengah jam jika Amerika Serikat menyerang Iran.

Baca juga: Dituduh Melanggar Kesepakatan Nuklir, Ini Reaksi Iran

Sebelumnya pada hari Selasa, Katz meramalkan bahwa apa yang ia gambarkan sebagai "perang ekonomi" yang dipimpin AS di Iran, akan berhasil meskipun ada banyak kekuatan dunia lainnya.

"Iran tidak memiliki peluang dalam perang ini, oleh karena itu ada peluang di sana, melalui tekanan ekonomi yang keras dan sanksi komprehensif, untuk mencegah perang, untuk mencapai tujuan tanpa peran," katanya kepada Radio Tentara Israel.

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

14 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

17 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

18 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

20 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

20 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

20 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

1 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya