NASA Rencana Kirim Drone ke Saturnus, untuk Apa?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 29 Juni 2019 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - NASA berencana menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak atau drone ke Saturnus, salah satu planet terbesar di tata surya. Penerbangan drone itu untuk mencari kemungkinan apakah pernah ada kehidupan disana.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Sabtu, 29 Juni 2019, penerbangan drone itu diberi nama misi Dragonfly yang kemungkinan akan diterbangkan pada 2026 dan diperkirakan mendarat di planet Saturnus pada 2034. Drone itu akan membawa sebuah rotorcraft yang akan dibawa mengitari Saturnus yang dipandang oleh ilmuan memiliki wajah seperti awal bumi terbentuk.
Saturnus adalah satu-satunya planet di tata surya yang diyakini memiliki sungai, danau dan laut, meskipun mengandung hidrokarbon seperti metana dan etana, bukan air.
"Mengunjungi Saturnus yang penuh misteri ini akan merevolusi apa yang kita ketahui tentang kehidupan alam semesta," kata Jim Bridenstine, staf NASA.
Baca juga:NASA Akan Buka Sampel Batuan Bulan yang Disegel 50 tahun
Baca juga:Jika Asteroid Ini Jatuh ke Bumi, Musibah Jadi Berkah
NASA dalam pernyataannya mengatakan misi Dragonfly ini rencananya akan mengeksplorasi lingkungan yang beragam di Saturnus, mulai dari bukit pasir organik, dasar kawah tumbukan di mana diduga terdapat genangan cairan dan materi organik yang komplek yang menjadi kunci apakah pernah ada jejak kehidupan di sana selama puluhan ribu tahun.
Pengerahan drone ini juga untuk mempelajari sejauh maan kemajuan kimia prebiotik. Misi Dragonfly ini juga akan mempelajari atmosfir Saturnus dan permukaannya serta dasar lautan dan cadangan cairan di sana.
NASA dalam keterangannya mengatakan alat-alat yang akan dikerahkan ke Saturnus nanti akan mencari bukti-bukti kimia adakah kehidupan di masa lalu atau masih adakah kehidupan di sana. Drone yang dikerahkan akan mendarat dulu di bukit pasir Shangri-la untuk mengeksplorasi area itu lewat sebuah perjalanan singkat sebelum melakukan penerbangan lanjutan sekitar delapan kilometer. Drone lalu berhenti di sejumlah area-area untuk mengambil sample sebelum akhirnya ke kawah Selk yang diduga ada bukti kehidupan di masa lalu di sana.