Militer Myanmar Menolak Diselidiki ICC atas Rohingya

Jumat, 28 Juni 2019 13:00 WIB

Sejumlah pengungsi Rohingya membawa spanduk saat menggelar aksi damai di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. Aksi damai itu digelar dalam rangka memperingati satu tahun mereka mengungsi dari Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar menolak penyelidikan penuh Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang terhadap Muslim Rohingya.

Jaksa ICC Fatou Bensouda meluncurkan penyelidikan awal pada September lalu untuk menyelidiki tindakan militer pada 2017, yang menyebabkan 740 ribu etnis Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Militer Myanmar diduga melakukan pemerkosaan, pembunuhan massal, dan penghancuran desa.

Baca juga: Pembunuhan 10 Laki-laki Rohingya, 7 Tentara Myanmar Dibebaskan

Menurut laporan Channel News Asia, 28 Juni 2019, pada Rabu kemarin Bensouda mengambil tahap baru investigasi dengan mengajukan permohonan kepada para hakim ICC untuk membuka penyelidikan penuh. Namun tidak diketahui kapa keputusan penyelidikan penuh akan dibuat.

Myanmar tidak bergabung dengan ICC, namun pengadilan internasional ICC memiliki yurisdiksi di Bangladesh, karena Bangladesh adalah anggota ICC.

Advertising
Advertising

Juru bicara militer Myanmar telah menolak penyelidikan ICC pada September.

"Militer dan pemerintah belum mengabaikan masalah ini dan telah berusaha mengambil tindakan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran," kata jurubicara militer Myanmar Brigadir Jenderal Zaw Min Htun.

Baca juga: Kisah Kejamnya Tentara Myanmar Membantai Etnis Rohingya

"Myanmar memiliki komite investigasi yang melihat hal ini dan mereka (ICC) harus menghormati apa yang kami lakukan," katanya, seraya menambahkan bahwa campur tangan ICC merusak martabat Myanmar dan militernya.

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS

Pemerintah dan tentara telah mengakui hampir tidak ada kesalahan terkait dengan operasi pembersihan, yang mereka benarkan sebagai cara untuk mengusir pemberontak Rohingya di negara bagian Rakhine barat.

Baca juga: Pembantaian Etnis Rohingya, Tanda Militer Myanmar Masih Berkuasa

Tujuh tentara yang dipenjara karena peran mereka dalam pembunuhan 10 Rohingya dibebaskan. 10 tentara ini dipenjara dalam kurun waktu masa tahanan lebih sedikit dibanding dari penahanan dua wartawan Reuters yang mengekspos pembantaian itu.

Direktur Komisi Yuris Internasional (ICJ) untuk Asia Pasifik, Frederick Rawski, mengatakan intervensi ICC sudah sesuai prosedur sepenuhnya.

Baca juga: ICC Rencana Investigasi Kejahatan pada Etnis Rohingya

"Militer telah membuktikan dirinya sepenuhnya tidak mau dan tidak mampu memberikan keadilan bagi kejahatan di bawah hukum internasional yang dilakukan terhadap Rohingya," katanya.

Penyelidik PBB secara terpisah menyerukan penuntutan jenderal Myanmar atas genosida terhadap Rohingya.

Berita terkait

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

20 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

1 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

9 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

9 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

9 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

10 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

10 hari lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

10 hari lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

12 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya