Pengamat Amerika Tanggapi Desakan PBB Usut Kasus Khashoggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Juni 2019 08:45 WIB

Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk

TEMPO.CO, Washington – Peneliti senior di lembaga pemikir Atlantic Council, yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan kecil kemungkinan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB membentuk tim investigasi kriminal untuk mengusut tuntas kasus tewasnya kolumnis Jamal Khashoggi.

Baca juga: PBB Diminta Bentuk Tim Investigasi Kriminal Kasus Khashoggi

Matthew Bryza, yang juga bekas diplomat AS, mengatakan ini bisa terjadi karena adanya kedekatan antara pemerintah AS dan Arab Saudi.

“Sehingga peluangnya tinggal Dewan Keamanan (untuk meminta investigasi ini). Tapi saya takut AS di bawah Presiden Donald Trump akan memblokir setiap aksi Dewan Keamanan atau Sidang Umum PBB,” kata Bryza seperti dilansir Aljazeera pada Rabu, 26 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga: Rekaman Percakapan Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi

Lembaga PBB yang relevan untuk meminta investigasi kriminal kasus ini adalah Dewan HAM PBB. Namun, Saudi juga menjadi anggota di lembaga ini. Ini membuka peluang bagi Saudi untuk menghentikan negara lain melakukan investigasi untuk mengungkap kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

“Detil mengerikan dan mengejutkan ini membuat klaim pemerintah Saudi bahwa ini hanyalah interogasi yang berubah menjadi tidak terkendali terlihat absurd dan tidak mungkin benar. Sebuah investigasi PBB Yang imparsial dibutuhkan,” kata Bryza.

Baca juga: Kasus Jamal Khashoggi Terbongkar, Arab Saudi Rombak Intelijen

Kasus pembunuhan Khashoggi menjadi ramai kembali setelah pelapor khusus PBB, Agnes Callamard, menyerahkan laporan awal dari perspektif HAM terkait kasus ini kepada Dewan HAM PBB.

Khashoggi dibunuh oleh tim pembunuh yang dikirim lembaga intelijen Arab Saudi di kantor konsulat jenderal Saudi di Kota Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2019. Dia dinilai kerap mengkritisi kebijakan pemerintah Saudi.

Agnes Callmard, pelapor khusus PBB untuk kasus pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi. [ UN NEWS]

Callamard mengatakan pembunuhan yang melibatkan lembaga intelijen Arab Saudi ini diduga kuat sebagai pembunuhan terencana atas perintah negara.

Baca juga: Tiga Dugaan Kesalahan Jamal Khashoggi di Mata Arab Saudi

Dia meminta agar Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, dan tangan kanannya Saud Al Qahtani ikut diperiksa terkait dugaan kuat keterlibatan keduanya dalam pembunuhan kolumnis Khashoggi.

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

4 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

7 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya