ICC Rencana Investigasi Kejahatan pada Etnis Rohingya

Rabu, 26 Juni 2019 21:15 WIB

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC pada Rabu, 26 Juni 2019, mengungkap rencana melakukan sebuah investigasi menyeluruh atas dugaan tindak kejahatan terhadap masyarakat etnis Rohingya hingga mendorong mereka keluar dari Myanmar dan berlindung ke Bangladesh.

Dikutip dari reuters.com, Rabu, 26 Juni 2019, Fatou Bensouda, Jaksa Penuntut ICC mengatakan pihaknya akan meminta izin dari para hakim untuk menginvestigasi sejumlah tindak kejahatan yang setidaknya punya satu dampak pada Bangladesh. Bangladesh adalah anggota ICC.

Walau pun Myamnar bukan anggota ICC, namun pada September lalu ICC memutuskan lembaga itu memiliki yuridiksi atas sejumlah tindak kejahatan di kawasan ketika kasus tersebut sudah masuk wilayah perbatasan negara lain.

"Investigasi kami akan meliputi tindak kejahatan yang terjadi dalam gelombang kekerasan di negara bagian Rakhine, sebuah teritorial Myanmar," kata Bensouda.

Baca juga:Bela Rohingya OKI Gugat Myanmar di Pengadilan Internasional

Advertising
Advertising

Seorang pria muslim Rohingnya bersama dengan anaknya membawa lansia ke rumah sakit di kamp pengungsian Kutupalong, Bangladesh, 18 September 2017. AP

Baca juga:Presiden Duterte Tawarkan Kewarganegaraan ke Pengungsi Rohingya

ICC dalam keterangan terpisah mengatakan telah mengutus sebuah panel yang terdiri dari tiga hakim untuk mendengarkan permintaan Bensouda. Jika permintaan investigasi ini dikabulkan, maka ICC akan menjadi lembaga peradilan pertama yang mengambil langkah nyata atas tuduhan adanya kejahatan terhadap etnis minoritas Rohingya.

"ICC memiliki yuridiksi atas tindak kejahatan kemanusiaan yang diduga dilakukan terhadap masyarakat Rohingya hingga membuat mereka meninggalkan tempat tinggal mereka. Elemen-elemen tindak kejahatan ini telah melintasi wilayah perbatasan dan terjadi di teritorial negara lain (Bangladesh)," tulis ICC.

Sebelumnya pada Agustus 2018, sebuah tim independen pencari fakta dari PBB menyimpulkan militer Myanmar diduga telah melakukan pembunuhan massal dan perkosaan terhadap masyarakat Rohingya. Sedangkan Bensouda telah melakukan pra-evaluasi investigasi pada tahun lalu serta mengutus seorang delegasi dari ICC untuk mengunjungi Bangladesh pada Maret 2019 lalu.

Lembaga hukum ICC beranggotakan 122 anggota dan hanya mengambil langkah hukum ketika salah satu negara anggotanya tidak mampu menuntut kejahatan perang di wilayah mereka atau ketika sebuah kasus dirujuk oleh Dewan Keamanan PBB. Amerika Serikat, Rusia dan Cina bukan termasuk anggota ICC tetapi bisa menggunakan veto untuk mencegah sebuah rujukan dari Dewan Keamanan PBB.

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

8 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

17 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

1 hari lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

4 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya