NATO Beri Tenggat Waktu Rusia Hancurkan Rudal 9M729/SSC-8

Selasa, 25 Juni 2019 20:35 WIB

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (kiri), berbicara dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Istana Moncloa di Madrid, Spanyol, Selasa, 3 Juli 2018. Stoltenberg mengunjungi negara sekutu sebelum KTT NATO di Brussels, Belgia.[AP Photo / Paul White]

TEMPO.CO, Jakarta - NATO pada Selasa, 25 Juni 2019, mendesak Rusia agar menghancurkan rudal terbarunya yang 9M729/SSC-8 sebelum Agustus 2019. NATO juga meminta Rusia memegang komitmennya pada sebuah pakta yang mencegah peluncuran hulu ledak nuklir ke Eropa. Jika desakan itu tidak dikabulkan Rusia, maka Negara Beruang Merah itu akan menghadapi respon dari negara-negara anggota NATO di kawasan.

Dikutip dari reuters.com, Selasa, 25 Juni 2019, para menteri pertahanan negara anggota NATO rencananya akan melakukan diskusi pada Rabu, 26 Juni 2019 terkait rencana yang akan diambil jika Moskow mempertahankan sistem pertahanan rudalnya, yang disebut Amerika Serikat bisa mengetahui serangan nuklir. Rudal terbaru buatan Rusia juga sama dengan menciderai pakta nuklir jarak jauh 1987 atau INF.

Baca juga: 5 Fakta Penting Mengenai Pakta Pertahanan NATO

“Kami menyerukan kepada Rusia agar bertanggung jawab atas jalan yang telah diambil. Kami saat ini belum melihat itikad baik dari Rusia sehingga kita harus merespon,” kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg.

Baca juga: Trump Bakal Tarik Amerika Keluar NATO?

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. (AP Photo/Liu Jin, Pool)

Stoltenberg enggan menjelaskan lebih rinci respon seperti apa yang dimaksud pihaknya, namun sejumlah diplomat mengatakan para menteri pertahanan akan mempertimbangkan lebih banyak penerbangan ke wilayah udara Eropa jet-jet tempur Amerika Serikat, lebih banyak latihan militer dan penempatan ulang rudal-rudal Amerika Serikat di laut.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di NATO sangat ingin Rusia menghancurkan kapal pesiar dengan sistem rudal 9M729/SSC-8. Namun sampai Juni 2019, Moskow menolak permintaan tersebut. Pemerintah Rusia juga menyangkal telah menciderai pakta INF, sebaliknya Moskow menuding Amerika Serikat sedang mengupayakan sebuah perlombaan senjata.

Jalan buntu ini telah mendesak Amerika Serikat muncul dengan rencana menarik diri dari pakta INF terhitung mulai 2 Agustus 2019 dan menghapuskan hambatan pengembangan kemampuan nuklirnya. Perselisihan ini juga telah memperdalam keretakan antara timur dan barat setelah memburuk akibat pencaplokan Krimea oleh Rusia dari Ukraina dan dugaan keterlibatan Rusia dalam perang sipil Suriah.

Berita terkait

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

10 jam lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

17 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

1 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

1 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

3 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

4 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

4 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya