RUU Larangan Cerai Talak Tiga di India Dihujani Kritik

Minggu, 23 Juni 2019 07:00 WIB

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com

TEMPO.CO, Jakarta - Partai berkuasa India, Bharatiya Janata atau Partai BJP menghadapi penolakan keras saat menyorongkan rancangan undang-undang yang akan mengkriminalisasi suami yang menjatuhkan talak tiga saat menceraikan istrinya.

Rancangan undang-undang ini (RUU) dinamai rancangan perlindungan hak-hak pernikahan perempuan muslim. RUU ini diajukan oleh Menteri Hukum India Ravi Shankar Prasad dalam sebuah sesi pertemuan dengan anggota parlemen pada Jumat, 22 Juni 2019. Pertemuan anggota parlemen itu adalah yang pertama kali setelah Partai BJP memenangkan pemilu Mei 2019 lalu.

Partai itu memenangkan 303 kursi dari total 545 kursi majelis rendah. Kemenangan ini telah membuat Narendara Modi kembali ke kursi Perdana Menteri.

"Ini bukan persoalan agama, namun ini soal keadilan bagi perempuan. Ini soal martabat perempuan dan kami berkomitmen untuk melindungi perempuan," kata Menteri Prasad, seperti dikutip dari rt.com, Sabtu, 23 Juni 2019.

Baca juga:Ribuan Muslim India Teken Petisi Hapus Cerai Talak Tiga

Advertising
Advertising

Lewat RUU ini suami yang menjatuhkan talak tiga pada istrinya bisa terancam hukuman penjara hingga tiga tahun dan membayar denda. Mengucapkan talak tiga sudah dilarang di India sejak Agustus 2018 lalu.

Meskipun sudah dilarang mengucapkan talak tiga dan dianggap ilegal oleh Mahkamah Agung India, namun pada praktiknya secara luas hal ini masih dilakukan masyarakat muslim India. Prasad membeberkan ada lebih dari 200 kasus cerai talak tiga didaftarkan ke pengadilan sejak larangan mengucap talak tiga itu diberlakukan.

Baca juga:Mahkamah India Bahas Petisi Tuntut Cerai Talak Tiga Dihapus

Pengajuan RUU ini sekarang menjadi perdebatan di Kongres Nasional India dan partai-partai oposisi India. Diantara mereka yang mementang RUU ini adalah Shashi Tharoor yang menyebut RUU ini sama dengan diskriminasi. Tharoor mengatakan RUU sama sekali tidak melindungi perempuan muslim, namun secara eksklusif fokus pada laki-laki dengan membebaskan laki-laki meninggalkan keluarga tanpa harus bertanggung jawab pada keluarga.

Asaduddin Owaisi, Ketua Partai All India Majlis Ittehad ul Muslimeen (AIMIM) juga menilai RUU ini penuh dengan diskriminasi. Dia mempertanyakan mengapa RUU ini hanya berlaku untuk perempuan muslim dan bukan untuk seluruh perempuan India.

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

14 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya