Presiden Donald Trump Mendadak Urungkan Niat Serang Iran

Jumat, 21 Juni 2019 14:30 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan dalam acara buka puasa bersama di Gedung Putih, Washington, AS, 13 Mei 2019. Dalam pernyataannya, Trump juga membahas soal serentetan serangan di tempat ibadah, salah satunya teror terhadap dua masjid di New Zealand. Selain itu, juga soal serangan bom terhadap gereja di Sri Lanka. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat, 21 Juni 2019, menyetujui serangan militer ke Iran, namun tak lama Trump menarik kembali keputusannya itu. Persetujuan Trump itu awalnya untuk membalas atas jatuhnya pesawat pengintai tak berawak senilai $ 130 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Dikutip dari reuters.com Jumat, 21 Juni 2019, Trump awalnya menyetujui serangan untuk menyerang sejumlah target seperti radar dan baterai rudal. Surat kabar The New York Times mewartakan pada rencana itu sejumlah pejabat senior dilibatkan atau telah diberikan pengarahan.

Baca juga: Video Detik-detik Rudal Iran Tembak Drone Mata-mata Amerika

Drone militer Amerika Serikat RQ-4A Global Hawk.[CNN]

Serangan itu awalnya direncanakan akan dilakukan sebelum fajar pada Jumat, 21 Juni 2019, untuk meminimalkan risiko pada militer Iran dan warga sipil. Sejumlah pesawat tempur dan kapal-kapal pun sudah disiagakan, namun tidak ada rencana untuk menembakkan rudal.

Advertising
Advertising

Baca juga: Mengintip Kecanggihan Drone Global Hawk AS yang Ditembak Iran

The New York Times menuliskan Presiden Trump tiba-tiba berubah fikir tak lama setelah menyetujui serangan ke Iran. Namun jika hal ini jadi terjadi, maka akan menjadi serangan militer Presiden Trump ke tiga ke Timur Tengah. Trump melancarkan serangan militer pertama kali pada 2017 dan kedua pada 2018 yang dua-duanya menyerang Suriah.

Masih belum diketahui apakah serangan ke Iran ini akan tetap dilanjutkan atau tidak. Masih belum diketahui pula apakah pembatalan serangan tersebut benar karena Presiden Trump berubah fikir atau karena adanya kekhawatiran dari para pejabat tinggi pemerintahan terkait logistik dan strategi.

Iran pada Kamis kemarin, 20 Juni 2019, menembak pesawat tanpa awak atau drone milik militer Amerika Serikat karena menduga drone itu untuk memata-matai Iran. Amerika Serikat mengklaim drone itu berada di wilayah perairan internasional, namun dibantah Iran dengan menyebut drone itu terbang ke wilayah udaranya.

Hubungan bilateral Amerika Serikat – Iran diselimuti ketegangan setelah pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional yang disetujui Iran, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Barack Obama dan negara-negara kekuatan dunia. Selain menarik diri dari kesepakatan itu, Trump juga memperketat sanksi ekonomi pada Iran agar negara itu mau menghentikan program nuklirnya yang dituding untuk membuat senjata pemusnah massal.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

8 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

10 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

11 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

12 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

12 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya