Pasukan Elit Navy SEAL Diadili karena Bunuh Tawanan ISIS

Senin, 17 Juni 2019 19:30 WIB

Kepala Operasi Peperangan Khusus Edward "Eddie" Gallagher dalam posisi sniper di Irak.[Navy Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan terhadap anggota Navy SEAL yang dituduh membunuh seorang tahanan ISIS, digelar dengan pemilihan juri pada hari Senin.

Kasus yang juga diyakini bernuansa politis itu mencakup pemindahan jaksa penuntut karena melacak email tim pertahanan, dan saran-saran Presiden Donald Trump agar ia dapat mengampuni terdakwa.

Mengutip laporan Fox News, 17 Juni 2019, Kepala Operasi Khusus Navy SEAL Edward Gallagher, telah menyatakan tidak bersalah atas pembunuhan berencana dalam pembunuhan seorang tahanan ISIS dalam pengawasannya, dan percobaan pembunuhan dalam penembakan dua warga sipil Irak pada tahun 2017.

Baca juga: Keluarga Simpatisan ISIS di Suriah Berharap Pulang ke Indonesia

Seorang hakim Angkatan Laut AS memutuskan upaya penuntutan untuk melacak email pertahanan melanggar hak-hak konstitusional Gallagher.

Advertising
Advertising

Dia diizinkan mengajukan pembelaan untuk menolak dua calon juri yang potensial tanpa sebab dari biasanya selama pemilihan juri.

Pada 10 April 2018, Operator Angkatan Laut Operasi Khusus Kelas 1 Craig Miller diwawancara Agen Khusus Badan Investigasi Kriminal Angkatan Laut Joseph Warpinski dan rekannya, Seth Goodwin.

Kepala Operasi Peperangan Khusus Edward "Eddie" Gallagher di Irak pada 2017.[Navy Times]

Kevin Golden, Staf Hakim Advokat Jenderal di Naval Special Warfare Group 1, telah melaporkan tuduhan kejahatan perang yang dilakukan selama penggelaran tahun 2017 ke Irak oleh Kepala Operasi Navy SEAL Edward Ryan "Eddie" Gallagher, pelaut senior yang terdaftar di Alpha Platoon, SEAL Team 7.

Baca juga: Eks PNS Pendukung ISIS Diisolasi karena Menolak Pelatihan Militer

Tuduhan-tuduhan itu termasuk menikam sampai mati seorang tahanan perang remaja yang terluka parah yang telah berjuang untuk ISIS di Mosul, menurut laporan Navy Times.

Kepala Operasi Pertempuran Khusus NAVY Seal Edward "Eddie" Gallagher di Irak pada 2017.[Navy Times]

Miller mengatakan kepada agen khusus bahwa hampir setahun sebelumnya, pada 3 Mei 2017, dia melihat seorang pejuang ISIS yang terluka ringan dibawa ke kompleks SEAL dekat Mosul. Dia menyebut tahanan itu sadar, tidak agresif, tanpa luka yang jelas di tenggorokannya.

Baca juga: Kisah Pelarian WNI Eks Pendukung ISIS dari Suriah

Miller mengatakan bahwa dia meninggalkan tempat kejadian. Beberapa menit kemudian dia kembali dan melihat Gallagher menancapkan pisau ke leher tawanan ISIS tersebut.

Selain membunuh tawanan ISIS tak bersenjata, Miller mengklaim Gallagher juga pernah menembaki warga sipil yang tidak bersalah dengan senapan snipernya, meskipun Miller mengakui bahwa dia tidak menyaksikan secara langsung.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya