Kongres Amerika Dukung Demokrasi dan HAM untuk Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 14 Juni 2019 14:53 WIB

Petugas mengangkut sampah yang tersisa dari demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 13 Juni 2019. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Washington – Para anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik dan Demokrat bersatu menegaskan komitmen demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Hong Kong pasca unjuk rasa yang diwarnai bentrokan menolak RUU Ekstradisi.

Baca juga: Kegiatan Bisnis dan Perbankan Hong Kong Pulih Pasca Demo Besar

Mereka berasal dari DPR dan Senat AS dan memperkenalkan rancangan Hong Kong Human Rights and Democracy Act. UU ini berisi ketentuan yang berisi ancaman bahwa status Hong Kong sebagai mitra dagang khusus AS bisa terancam.

Advertising
Advertising

UU ini tampaknya dibuat sebagai tekanan kepada Hong Kong dan para pemimpin yang pro-Beijing agar menolak pembahasan RUU Ekstradisi yang kontroversial.

RUU itu dinilai bisa meningkatkan upaya Beijing dalam mengejar musuh politiknya.

Senator AS Marco Rubio mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat. REUTERS/Joe Skipper

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

RUU dari Kongres AS ini disponsori oleh 10 anggota yaitu delapan senator dan dua anggota DPR. Tanggal pembahasan dan pengesahan RUU ini belum ditentukan.

Hong Kong, yang merupakan bekas koloni Inggris selama 99 tahun mengalami aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah wilayah semi-otonom itu sejak dikembalikan ke Cina pada 1997.

Baca juga: Inggris Minta Hong Kong Dengarkan Aspirasi Publik Soal Ekstradisi

Unjuk rasa berakhir rusuh terjadi pada Rabu, 12 Juni 2019. Polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang mencoba menembus barikade polisi di depan gedung parlemen, yang sedang membahas RUU Ekstradisi itu.

“AS harus mengirim pesan kuat bahwa kita berdiri dengan orang-orang yang mengadvokasi kebebasan dan kedaulatan hukum terhadap gangguan dari Beijing yang meningkat dalam urusan domestik Hong Kong,” kata Senator Marco Rubio, yang berasal dari Partai Republik dan dikenal kritis terhadap Cina.

Polisi menembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa saat protes atas penolakan pemerintah untuk membatalkan pembahasan RUU Ekstradisi di Hong Kong, 12 Juni 2019. Pengunjuk rasa menolak adanya aturan ekstradisi ke Cina. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca juga: Unjuk Rasa Menolak RUU Ekstradisi Hong Kong Digelar di Sydney

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, James Risch, mengatakan dia akan terus mendesak agar RUU Ekstradisi itu ditarik.

“Pengesahan RUU itu akan membuat Senat AS mengevaluasi ulang aspek hubungan AS dan Hong Kong,” kata dia.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

7 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

7 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

8 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya