Perusahaan Dunia Mulai Larang Staf Berinteraksi dengan Huawei

Senin, 10 Juni 2019 20:25 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan teknologi dunia mulai mengimbau karyawannya agar berhenti berinteraksi dan memberikan informasi teknologi kepada Huawei karena takut sanksi AS.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan kepada Reuters, dalam laporan 10 Juni 2019, bahwa pembuat chip Intel Corp dan Qualcomm Inc, perusahaan riset seluler InterDigital Wireless Inc dan operator Korea Selatan LG Uplus telah membatasi karyawan dari percakapan informal dengan Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.

Diskusi semacam itu adalah bagian rutin dari pertemuan internasional di mana para insinyur berkumpul untuk menetapkan standar teknis untuk teknologi komunikasi, termasuk generasi berikutnya dari jaringan seluler yang dikenal sebagai 5G.

Baca juga: Google Lobi agar Bisa Kerja Sama dengan Huawei

Departemen Perdagangan AS tidak melarang kontak antara perusahaan dan Huawei. Pada 16 Mei, agensi memasukkan Huawei ke daftar hitam, melarangnya melakukan bisnis dengan perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah, kemudian beberapa hari kemudian memberi wewenang kepada perusahaan AS untuk berinteraksi dengan Huawei dalam masalah teknis standar hingga Agustus "sebagaimana diperlukan untuk pengembangan 5G standar."

Advertising
Advertising

Departemen Perdagangan AS menegaskan kembali posisinya pada hari Jumat sebagai tanggapan atas laporan ini.

Namun demikian, setidaknya segelintir perusahaan teknologi AS dan luar negeri mengatakan kepada karyawan mereka untuk membatasi beberapa bentuk interaksi langsung, untuk menghindari masalah potensial dengan pemerintah AS, menurut sumber.

Baca juga: Trump dan Xi Jinping Bakal Bahas Perang Dagang di Jepang

Intel dan Qualcomm mengatakan mereka telah memberikan instruksi kepatuhan kepada karyawan, tetapi menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Seorang juru bicara InterDigital mengatakan telah memberikan panduan kepada para insinyur untuk memastikan perusahaan mematuhi peraturan AS.

Seorang pejabat LG Uplus mengatakan perusahaan secara sukarela menahan diri dari berinteraksi dengan pihak Huawei, selain bertemu untuk instalasi peralatan jaringan atau masalah pemeliharaan.

Baca juga: Mahathir Mohamad: Malaysia Tetap Pakai Produk Huawei

LG Uplus mengatakan mereka tidak memiliki kebijakan formal dalam perusahaan tentang membatasi percakapan dengan Huawei.

Sementara Huawei belum berkomentar terkait larangan interaksi karyawan perusahaan teknologi terhadap karyawannya.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

6 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

11 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

11 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

13 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

14 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

14 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya