Hassan Rouhani Ajukan Syarat Jika Amerika Serikat Ingin Dialog

Minggu, 2 Juni 2019 19:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Jeff Roberson, REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu, 1 Juni 2019, menyebut pihaknya mau berdialog dengan Amerika Serikat dengan syarat jika Negara Abang Sam itu memperlihatkan sikap menghormati. Tehran saat ini tidak sudi ditekan agar mau bernegosiasi.

"Kami akan berfikir logis dan berdialog jika (Amerika Serikat) mau duduk dengan hormat di meja negosiasi dan mengikuti aturan internasional. Kami tidak mau diperintah untuk bernegosiasi," kata Rouhani seperti diwartakan kantor berita Fars.

Dalam pidatonya di hadapan sekelompok atlit asal Iran, Rohuani mengatakan pihaknya memahami pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru-baru ini dilontarkan. Dia pun menyarankan Amerika Serikat agar mencabut pernyataan pada tahun lalu yang mendorong adanya perubahan di pemerintahan Iran.

"Musuh yang sama yang pada tahun lalu mendeklarasikan akan menghancurkan Republik Iran pada hari ini secara eksplisit menyatakan tidak mau melakukan apapun pada sistem kami. Jika kita berfikir perang dengan Amerika Serikat itu terjadi, maka kita akan menang," kata Rouhani.

Baca juga:Iran Tuding Arab Saudi Giring Opini Negara Teluk di KTT GCC

Advertising
Advertising

Demonstran membakar bendera AS saat melakukan aksi protes setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional di Tehran, Iran,9 Mei 2018. AP

Baca juga:AS Siap Kerahkan Militer Jika Asetnya di Timteng Diserang Iran

Sebelumnya Rouhani memperlihatkan sinyalemen bahwa perundingan dengan Amerika Serikat mungkin dilakukan jika sanksi ekonomi yang dikenakan pada negaranya dicabut. Sikap itu bertolak belakang dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang pada Rabu, 29 Mei 2019 mengatakan Tehran tidak akan sudi bernegosiasi dengan Washington.

Iran dan Amerika Serikat saling gertak dalam sebulan terakhir atau setahun setelah Washington menarik diri dari kesepakatan internasional nuklir Iran yang dibuat antara Amerika Serikat, Iran dan negara-negara kekuatan dunia dengan alasan kesepakatan itu lemah dan ingin ada sebuah kesepakatan baru. Dalam kesepakatan yang dibuat pada 2015 itu, Iran akan mengurangi program nuklirnya dan sebagai imbalannya sanksi ekonomi internasional terhadap Iran bakal dicabut.

Program nuklir Iran dituding ditujukan untuk membuat senjata nuklir. Namun Tehran berulang kali menyangkalnya.

Pada Mei 2019, Presiden Trump memperketat sanksi ekonomi pada Iran dengan memerintahkan seluruh negara di dunia tidak lagi membeli minyak mentah Iran. Trump pun mengatakan telah mengirim pasukan militer tambahan ke Timur Tengah untuk merespon sebuah ancaman dari Iran.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

5 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

2 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya