Guncangan Politik di Papua Nugini, PM Baru Dipilih Kamis

Rabu, 29 Mei 2019 18:13 WIB

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill mengundurkan diri dari jabatannya setelah kekacauan politik yang tak kunjung berakhir dan membuat pemerintah tidak mendapat kepercayaan dari parlemen.

O'Neill disambut tepukan tangan saat mengumumkan pengunduran dirinya di parleman di Port Moresby hari Rabu, 29 Mei 2019. O'Neill menyerahkan pengunduran dirinya kepada Gubernur Jenderal Bob Dadae pada Rabu pagi, 29 Mei 2019 seperti dikutip dari Reuters.

Baca juga: Ini Sebab Papua Nugini Punya Dua Perdana Menteri

"Ini telah menjadi kehormatan besar untuk melayani negara dan memimpin negara ini hampir selama 8 tahun.Menyesalkan, politik di Papua Nugini seperti ini," kata O'Neill kepada parlemen.

"Demi kepentingan stabilitas politik yang sedang berjalan dan memastikan kita menciptakan kepercayaan pada komunitas bisnis dan ekonomi sehingga kita dapat melanjutkan kesatuan sosial di negara ini, ini penting sehingga saya mengosongkan kursi ini dengan begitu kita mampu berjalan maju," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Tidak Ada Perempuan di Parlemen PNG, PM O'Niel Buat Terobosan

Dengan Peter O'Neill resmi mengundurkan diri sebagai perdana menteri, parlemen Papua Nugini akan menggelar pemilihan calon perdana menteri baru pada hari Kamis, 30 Mei 2019.

Menurut sejumlah analis, guncangan politik di Papua Nugini akan dapat menunda proyek yang sudah disepakati termasuk dengan Total SA dan ExxonMobil Corp yang mencermati guncangan politik ini secara dekat.

Upaya O'Neill dalam proyek gas alam telah mentransformasi perekonomian Papua Nugini ke panggung dunia dengan menjadi tuan rumah KTT APEC pada November 2018.

Baca juga: Kerusuhan Meluas, Papua Nugini Darurat 9 Bulan

Namun tuan-tuan tanah dan pejabat lokal frustasi karena tidak mendapatkan manfaat dari proyek gas alam cair atau LNG dan menuding terjadi suap dan salah mengelola.

Situasi Papua Nugini memanas setelah Perdana Menteri Peter O'Neill menandatangani kesepakatan proyek gas alam cair karena Menteri Keuangan James Marape menyatakan mundur. Dia memprotes kerja sama proyek gas alam cair terlalu menguntungkan Total.

Berita terkait

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

4 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

4 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

4 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

6 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

9 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

29 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Korupsi LNG Pertamina Karen Agustiawan, Jaksa KPK Cecar Eks Bos PPT ET Singapura

31 hari lalu

Sidang Dugaan Korupsi LNG Pertamina Karen Agustiawan, Jaksa KPK Cecar Eks Bos PPT ET Singapura

Eks Managing Director PPT Energy Trading Singapura Arief Basuki hadir sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan korupsi LNG Pertamina

Baca Selengkapnya

Sidang Karen Agustiawan Perkara Korupsi LNG, Jaksa Gali Keterangan Saksi Senior Vice President Gas PT Pertamina

37 hari lalu

Sidang Karen Agustiawan Perkara Korupsi LNG, Jaksa Gali Keterangan Saksi Senior Vice President Gas PT Pertamina

Karen Agustiawan juga didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1,09 miliar dan US$ 104.016 dalam perkara korupsi LNG ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

43 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Untung US$ 92 Juta, Karen Agustiawan Tantang Pertamina Batalkan Kontrak Pengadaan LNG

58 hari lalu

Untung US$ 92 Juta, Karen Agustiawan Tantang Pertamina Batalkan Kontrak Pengadaan LNG

Karen Agustiawan menantang Pertamina membatalkan kontrak atau perjanjian kerja sama pengembangan bisnis gas pada beberapa kilang LNG di Amerika.

Baca Selengkapnya