Capres AS Sebut Kebijakan Trump ke Iran Bisa Memicu Perang

Senin, 20 Mei 2019 07:36 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan dalam acara buka puasa bersama di Gedung Putih, Washington, AS, 13 Mei 2019. Dalam pernyataannya, Trump juga membahas soal serentetan serangan di tempat ibadah, salah satunya teror terhadap dua masjid di New Zealand. Selain itu, juga soal serangan bom terhadap gereja di Sri Lanka. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tokoh militer sekaligus kandidat capres AS dari Partai Demokrat mengkritik kebijakan luar negeri Trump yang keras terhadap Iran.

Keduanya mengatakan kebijakan Trump bisa membawa perang dengan Iran dan berjanji untuk mengubah kebijakan luar negeri AS saat ini.

Anggota DPR Tulsi Gabbard, salah satu dari 24 kandidat capres Demokrat, mengatakan Trump bisa membawa Amerika ke situasi perang dengan Iran.

Baca juga: Trump Diduga Menyatakan Perang terhadap Iran Tanpa Izin Kongres

"Dia bilang dia tidak menginginkannya, tetapi tindakan dia dan pemerintahannya, orang-orang seperti John Bolton dan Mike Pompeo, memberi tahu kami kisah yang sangat berbeda. Mereka mengatur panggung untuk perang dengan Iran yang akan terbukti jauh lebih mahal, jauh lebih menghancurkan dan berbahaya daripada apa pun yang kita lihat dalam perang Irak," kata Gabbard dalam program ABC, dikutip dari Reuters, 20 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga: Arab Saudi Tidak Inginkan Perang Lawan Iran

Trump mengatakan dia tidak menginginkan perang dengan Iran. Selama kampanye kepresidenan 2016, dia berjanji untuk menghindari konflik di luar negeri, mengatakan perang di Afganistan dan Irak terlalu mahal.

Tulsi Gabbard.[REUTERS]

Gabbard, 38 tahun, pernah terdaftar di Pasukan Nasional Tentara AS setelah serangan 11 September 2001 dan dua kali ditugaskan ke Timur Tengah. Gabbard mengatakan dia mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengakhiri perang perubahan rezim.

Baca juga: Menlu Iran Tegaskan Tidak Ingin Perang dengan Amerika Serikat

Kandidat capres lain adalah Seth Moulton, seorang veteran berusia 40 tahun dari Korps Marinir. Moulton yang bertugas empat kali di Irak mengatakan, pemerintahan Trump yang mengirim pasukan ke Teluk bisa menarik Amerika ke dalam perang.

"Jangan salah, ini persis seperti yang diinginkan John Bolton," kata Moulton, yang juga mencalonkan diri dalam pilpres 2020.

"Dunia sangat berbahaya ketika Anda memiliki komandan kepala yang lemah di presiden Amerika Serikat."

Baca juga: Iran Terancam Berperang dengan AS, Apa Reaksi Penduduk Teheran?

Moulton dianggap sebagai mentor mantan Wakil Presiden Joe Biden. Ketika ditanya mengapa pemilih utama Demokrat harus mendukungnya atas mentornya, Moulton mengatakan, "Saya pikir sudah waktunya bagi generasi yang berjuang di Irak dan Afganistan untuk mengambil alih generasi yang mengirim kami ke sana."

Gabbard mengundurkan diri dari jabatannya di Komite Nasional Demokrat pada tahun 2016 ketika Hillary Clinton yang menjadi calon pesaing Trump, karena dia menganggap kebijakan luar negeri Clinton terlalu keras.

Berita terkait

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

5 jam lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

5 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

3 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya