Arab Saudi Disebut Izinkan AS Kerahkan Pasukan untuk Tekan Iran

Minggu, 19 Mei 2019 10:30 WIB

Sebuah F / A-18E Super Hornet diluncurkan dari dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln di Laut Merah, 10 Mei 2019. Foto diambil pada 10 Mei 2019.[Dan Snow /US Navy/via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Media Arab Saudi melaporkan bahwa kerajaan Saudi dan sejumlah negara Teluk telah menyetujui permintaan AS untuk memindahkan militernya di perairan dan wilayah Teluk untuk menekan Iran.

Dikutip dari Al Jazeera, 19 Mei 2019, menurut laporan itu, persetujuan datang atas dasar perjanjian bilateral antara Washington dan negara-negara Teluk.

Baca juga: Iran Terancam Berperang dengan AS, Apa Reaksi Penduduk Teheran?

Motif untuk pemindahan, menurut laporan Saudi, adalah untuk mencegah Iran dari segala upaya untuk meningkatkan situasi secara militer, bukan untuk terlibat dalam perang dengannya.

Ini berawal dari keputusan Presiden AS Donald Trump tahun lalu untuk menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia dan menjatuhkan sanksi yang luas.

Advertising
Advertising

Baca juga: Iran - AS Memanas, ExxonMobil Evakuasi Staf Asing dari Irak

Langkah itu datang bahkan ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memverifikasi bahwa Teheran telah menegakkan kewajibannya berdasarkan kesepakatan.

Sementara menteri luar negeri Iran menolak kemungkinan perang pecah di kawasan Teluk.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Teheran tidak ingin konflik dan tidak ada negara yang memiliki bayangan bisa melawan Iran.

"Tidak akan ada perang karena kita tidak menginginkan perang, atau siapapun yang membayangkan bisa melawan Iran di kawasan regional Teluk," kata Mohammad Javad Zarif kepada kantor berita IRNA, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Menlu Iran Tegaskan Tidak Ingin Perang dengan Amerika Serikat

Pekan lalu, majalah Time mengutip pejabat Pentagon yang mengatakan tidak ada rencana militer untuk menghadapi Iran.

Di pihak Iran, surat kabar The Guardian melaporkan eksklusif pada hari Kamis bahwa Teheran telah memerintahkan milisi di Timur Tengah untuk mempersiapkan perang proksi.

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

Wakil komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Saleh Jokar, mengatakan pada hari Jumat bahwa rudal negaranya dapat dengan mudah mencapai kapal perang AS yang berlabuh di Teluk dan seluruh wilayah jika terjadi perang.

Di sisi lain, seorang legislator senior Iran, Hashmatullah Falahat Pishe, menyerukan dialog Iran-Amerika di Irak atau Qatar, untuk mengurangi ketegangan dengan Washington.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Bahrain memerintahkan pada hari Sabtu semua warganya untuk segera meninggalkan Irak dan Iran. ExxonMobil juga mengevakuasi seluruh staf asing dari ladang minyak Qurna Barat, Irak, pada Jumat dan Sabtu.

Baca juga: Bahrain Minta Warganya Segera Tinggalkan Iran dan Irak

Kementerian luar negeri Bahrain membuat pengumuman melalui kantor berita yang dikelola negara, mengutip situasi yang tidak stabil di kawasan itu dan dan perkembangan besar dan ancaman yang mengancam keamanan dan stabilitas.

Pada Sabtu Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran tidak akan bisa ditekan ke dalam negosiasi, setelah Trump menawarkan dialog.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

9 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya